Pengatur Intensitas Cahaya Dua
Lampu AC
dengan Joystick
Bagus Huda Pranata1,Ririn2,
Samuel BETA 3.
Prodi Teknik
Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
Intisari - Untuk mengatur
intensitas cahaya lampu yang diinginkan diperlukan sebuah rangkaian yang dapat
mengatur intensitas cahaya lampu tersebut. Maka dalam penelitian ini dibuatlah
pemrograman ARM menggunakan masukan joystick dengan luaran bolam lampu, dan LCD
16x2. Joystick digunakan sebagai alat yang dapat menatur intensitas cahaya
lampu dengan menggerakkan sumbu X dan Y yang ada pada joystick, sedangkan ARM
sebagai kontroler dan pengkondisi sinyal.
Kata Kunci : ARM,
Joystick, LCD 16x2, Lampu.
Abstract – To set the desired light intensity required a circuit that can adjust the light intensity. So in this
study ARM programming made using a joystick inputs with outputs light bulb and 16x2 LCD. The joystick
is used as a tool to organize a light intensity by moving the X-axis and Y are there on the
joystick, while ARM as a controller and signal conditioner.
Keyword
: ARM, LCD 16x2, Lamp.
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada era modern ini, perkembangan teknologi elektronika
berkembang dengan pesat. Lampu bohlam yang menjadi sumber penerangan masih
banyak digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Salah satunya untuk kebutuhan
penerangan rumah. Tak menutup kemungkinan untuk kebutuhan penerangan hewan
ternak seperti pada kandang ayam, Lampu bohlam yang cenderung memiliki daya
bersar ternyata menghasilkan pula cahaya yang sangat terang. Tetapi hal itu
dapat kita atasi dengan cara mengatur intensitas cahayanya yaitu dengan cara
mengurangi daya dari bohlam apa bila menggukana saklar dimmer. Pada kali ini
proyek ARM yang kita buat akan berkaitan dengan pengaturan intensitas cahaya
lampu bohlam. Dengan cara mengatur sudut penyalaan kita dapat mengatur intensitas cahaya sesuai
yang kita inginkan. Pengaturan intensitas
cahaya pada proyek ARM ini menggukan Joy Stick.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada
latar belakang, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana agar joystick
dapat difungsikan sesuai dengan pengaturan intensitas cahaya yang diinginkan ?
2.
Bagaimana agar cahaya lampu dapat sesuai dengan
masukan pada joystick?
3.
Bagaimana agar dapat mengembangkan Arm dengan masukkan Joystick dan indikator luaran
berupa LCD 16x2 dan Lampu Bohlam?
1.3
Ruang Lingkup
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, agar pembahasan terfokus pada perumusan masalah yang akan dibahas pada
alat ini sebagai berikut :
1.
Data masukkan pada joystick yang diterima oleh arm
akan digunakan untuk mengontrol output Lampu Bohlam.
2.
LCD akan menampilkan status dari intensitas
cahaya pada Lampu Bohlam.
3.
Sumbu X (Rx) pada joystick digunakan untuk mengatur
intensitas cahaya pada lampu 1 dan sumbu Y (Ry) pada joystick digunakan untuk
mengatur intensitas cahaya pada lampu 2.
4.
SW pada joystick didunakan untuk meng-ON/OFF-kan
Lampu, bila SW ditekan 1 kali maka lampu 1 akan ON/OFF, bila SW ditekan 2 kali maka
lampu 2 akan ON/OFF dan bila SW ditekan 3 kali maka kedua lampu akan ON/OFF.
1.4
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan
Proyek Arm ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat
mengatur intensitas cahaya lampu menggunakan joystick.
2. Dapat mengembangkan Arm dengan masukkan Joystick dan indikator luaran
berupa LCD 16x2 dan Lampu Bohlam.
3. Menerapkan ilmu yang telah
dipelajari di perkuliahan pada peralatan elektronik.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat
ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun
dasar-dasar perencanaan pembuatan alat. Teori-teori yang akan dijelaskan dalam
bab ini meliputi: ARM, Joystick, LCD 16x2, Driver dan Lampu.
2.1
ARM
CortexM0
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit
RISC (Reduced Instruction Set Computer)
yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine.
Gambar 1. Keluarga Mikroprosesor ARM
Mikroprosesor ARM mempunyai beberapa keluarga
untuk menjangkau berbagai aplikasi, salah satunya adalah ARM
Cortex Prosesor Embedded (ARM Cortex Embedded Processors).
Prosesor-prosesor di keluarga seri CortexM telah dikembangkan khusus untuk
domain mikrokontroler, dimana permintaan untuk kecepatan, determinasi waktu
proses, dan manajemen interrupt bersama dengan jumlah gate silikon minimum
(luas silikon yang minimum menentukan harga akhir prosesor) dan konsumsi daya
yang minimum sangat diminati, seperti ARM CortexM0 yang merupakan
prosesor untuk menggantikan aplikasi mikrokontroler 8/16bit dengan tipe ARM
NUC120.
ARM NUC120
merupakan sebuah modul mikronkontroler 32-bit berbasis ARM CortexM0. ARM NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program
bootloader sehingga tidak membutuhkan divais programmer terpisah. NUC120 dapat
beroperasi dengan kecepatan CPU sampai 48MHz. Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device Controller yang sangat fleksibel dan dapat dikonfigurasi
untuk berbagai aplikasi berbasis USB.
Gambar
2. DT-ARM NUC120
Spesifikasi :
1.
Berbasis NUC120RD2BN dengan Flash memory APROM sebesar 64
Kbyte, 8 Kbyte SRAM, 4 Kbyte Data Flash.
2.
Memiliki kemampuan IAP (In Applicaton Programming) dan ISP (In System Programming) melalui bootloader software pada LDROM.
3.
Tersedia jalur SWD (Serial
Wire Debug) yang dapat digunakan untuk debugging
serta programming.
4.
Dapat diprogram langsung melalui jalur USB.
5.
Mendukung Peripheral DMA mode.
6.
Memiliki 8 channel ADC dengan resolusi 12 bit.
7.
Memiliki 4 buah timer 32 bit.
8.
Memiliki fungsi Watchdog dan RTC.
9.
Dilengkapi dengan 4 buah hardware PWM dengan resolusi 16 bit.
10. Memiliki masing-masing 2 kanal
jalur komunikasi UART, SPI, dan I2C.
11. Memiliki 1 channel I2C.
12. Tersedia antarmuka USB dan UART
RS-485.
13. Terdapat sensor suhu built-in dengan range -40 - 125°C dengan
resolusi 1°C. Sensor ini memiliki gain
-1.76mV/°C dan offset 720 mV pada
suhu 0°C.
14. Memiliki hingga 45 jalur GPIO yang
masing-masing dapat dikonfigurasi pull-up/
pull-down resistor, repeater mode, input inverter, dan open-drain mode.
15. Terdapat 22 MHz internal osilator.
16. Frekuensi osilator eksternal
sebesar 12 MHz dan fitur PLL sampai dengan 48 MHz.
17. Frekuensi osilator eksternal
sebesar 32.768 KHz yang dapat digunakan untuk fungsi RTC dan Low Power Mode.
18. Tersedia rangkaian reset manual.
19. Bekerja pada tegangan 3,3 – 5,5 V.
20. Dilengkapi dengan regulator 3,3 V
dan 5 V dengan arus maksimum 800 Ma
21. Tersedia pilihan catu daya input :
catu daya eksternal 6,5 – 12 VDC (via regulator), catu daya eksternal 3,3 – 5,5
VDC (tanpa melalui regulator), atau menggunakan sumber catu daya dari jalur
USB.
2.2
Joystick
Joystick 2-Axis ini adalah modul yang
dapat digunakan dengan Arduino/ rangkaian elektronika yang memerlukan masukan
kendali gerak seperti pada aplikasi permainan, kendali penempatan motor servo,
atau kendali masukan dua sumbu analog lainnya.
Joystick sumbu ganda (bi-axial) tipe ini adalah tipe yang
sama dengan yang digunakan di gagang kendali analog pada konsol Sony
Playstation 2. Tersambung dalam tombol dari plastik berkualitas tinggi ini
adalah dua potensiometer tipe metal rockeryang teruji daya tahan
dan responsivitasnya. Selain dapat membaca masukan gerakan pada 2
sumbu horisontal X dan Y secara presisi dan akurat, joystick ini juga dapat
berfungsi sebagai tombol tekan pada sumbu-Z.
Gambar
3. Joystick
2.3
LCD 16x2
Display elektronik adalah
salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai
tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid
Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik
yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak
menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya
terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid
Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk
karakter, huruf, angka ataupun grafik.
a.
Material LCD (Liquid Cristal Display)
LCD adalah lapisan dari campuran organik
antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam
bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika
elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang
dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich
memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal
belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak
dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang
diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin
ditampilkan.
b.
Pengendali / Kontroler LCD
(Liquid Cristal
Display)
Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller
yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada
suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori
dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :
·
DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan
ditampilkan berada.
·
CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola
sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan
keinginan.
·
CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola
sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah
ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid
Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya
sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam
CGROM.
Register
control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.
·
Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah
dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat
proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid
Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.
·
Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca
data dari atau keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data
tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.
Pin, kaki atau
jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya
adalah :
·
Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter
yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat
dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan
lebar data 8 bit.
·
Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang
menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low
menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
·
Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika
low tulis data, sedangkan high baca data.
·
Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau
keluar.
·
Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan
(kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak
digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5
Volt.
Gambar 4. LCD 16x2
2.4
Driver
· Rangkaian terdiri dari
beberapa komponen elektronik yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat
mengatur tegangan atau arus yang besar
dengan input tegangan atau arus yang kecil
· Driver disini
berfungsi mengendalikan bolam dengan tegangan AC bersumber dari
mikrokontroller.
Gambar 5. Rangkaian Driver Lampu AC
2.5
Lampu
Bohlam
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut
menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan
langsung rusak akibat teroksidasi. Lampu pijar
dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia
untuk tegangan (voltase) kerja yang
bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300
volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk
menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya
buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara
peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Gambar 6. Lampu
III.
PERANCANGAN ALAT
Bab ini membahas tentang perancangan dan pembuatan alat ‘Pengatur Intensitas Cahaya Dua
Lampu AC dengan Joystick”. Pada perancangan alat ini meliputi
perancangan perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
3.1
Penentuan Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat ditetapkan terlebih dahulu sebagai acuan dalam
perancangan. Spesifikasi alat yang direncanakan yaitu sebagai berikut :
1.
ARM NUC120 dapat dinyalakan dengan tegangan suplay sebesar 5V, baik menggunakan batterai ataupun adaptor.
2.
Joystick digunakan untuk masukkan nilai ke ARM.
3.
LCD 16x2 digunakan untuk menampilkan status
kecerahan cahaya pada lampu.
3.2
Perancangan Diagram Blok
Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam
perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram blok dapat diketahui
prinsip kerja keseluruhan rangkaian. Tujuan lain diagram blok ini adalah
memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga
akan terbentuk suatu sistem yang sesuai dengan perancangan sebelumnya.
Gambar 7. Diagram Blok Sistem Secara Keseluruhan
Keterangan
diagram blok :
1. Joystick digunakan
sebagai masukkan berupa ADC.
2. ARM
digunakan untuk memproses data masukkan pada Joystick, kemudian akan
menampilkan pada keluaran.
3. LCD
berfungsi untuk menampilkan status kecerahan cahaya pada lampu
4. Lampu
Bohlam digunakan sebagai luaran untuk melihat kecerahan cahayanya sesuai dengan
masukkan pada Joystick.
3.3
Prinsip Kerja Alat
•
Keadaan awal perangkat mati, kemudian upload
program yang telah dibuat ke arm type NUC120RD2BN. Apabila program telah
berhasil diupload langkah selanjutnya yaitu mengkoneksikan perangkat ke sumber
tegangan AC 220V.
•
Sumbu X pada joystik berfungsi untuk mengatur cahaya pada lampu 1 Ketika
joystick di geser ke kanan maka cahaya lampu 1 akan semakin cerah, apabila
joystick di geser ke kiri maka cahaya lampu 1 akan semakin redup.
•
Sumbu y pada joystik berfungsi untuk mengatur cahaya pada lampu 2 Ketika
joystick di geser ke atas maka cahaya lampu 2 akan semakin cerah, apabila
joystick di geser ke bawah maka cahaya lampu 2 akan semakin redup.
•
SW pada joystik berfungsi untuk mematikan lampu
dan menghidupkan kembali. Bila SW ditekan 1 kali maka Lampu 1 akan ON/OFF, bila
SW ditekan 2 kali maka Lampu 2 akan ON dan bila SW ditekan 3 kali maka
kedua lampu akan ON apabila ditekan 4 kali maka kedua lampu akan mati.
•
LCD digunakan sebagai tampilan apabila kita
mengatur intensitas cahaya pada lampu dengan menunjukan indikator kotak yang
semakin bertambah.
3.4
Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras ini ARM mendapatkan supply tegangan 5 Volt DC, Joystick mendapatkan supply
tegangan 5 Volt DC, sedangkan Lampu Bohlam mendapatkan supply tegangan 220 Volt AC. Karena Lampu Bohlam dikontrol oleh tegangan DC, maka kami menggunakan Rangkaian Optotriac
dengan menggunakan MOC 3020 dan Triac sebagai komponen
utama driver untuk mengontrol Lampu
Bohlam.
Gambar 8. Rangkaian Sistem Secara Keseluruhan
3.5
Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak ini berfungsi untuk mengatur kinerja keseluruhan dari
sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat
bekerja dengan baik. Perangkat lunak yang dirancang dengan menggunakan program ARM. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan
perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program.
Diagram alir program ditunjukan pada gambar sebagai berikut :
Gambar 9. Flowchart Program
IV.
PENGUJIAN ALAT
Pengujian alat ini bertujuan untuk mengetahui
apakah modul lampu ini dapat bekerja atau tidak. Pada perancangan alat “Pengatur Intensitas Cahaya Dua Lampu AC Dengan
Joystick“ ini pada kondisi awal LCD akan
menampilkan tulisan ‘’Bismillah Proyek ARM 2016” sebagai tampilan awal. Kemudian muncul
tampilan sebagai berikut yang bertujuan untuk menampilkan kecerahan dari masing
masing lampu.
Kemudian
diperlukan Joystik untuk Mengatur Lampu AC tersebut. Joy stik akan bergerak
pada sumbu X dan Y . Utuk Sumbu X untuk mengatur Lampu 1 dan Sumbu Y untuk mengatur
Lampu 2. Apabila Joystick diarahkan ke kanan maka kecerahan Lampu 1 akan
bertambah , apabila joystick diarahkan ke kiri maka lampu ke 1 akan berkurang
kecerahanya. Kemudian apabila joystick diarahkan ke atas maka kececrahan lampu
2 akan bertambah dan juga sebaliknya.
Setelah
dapat mengatur intensitas cahaya kedua lampu , kita ingin mematikan lampu lampu
tersebut. Yaitu dengan ketentuan Klik 1 kali joy stick maka lampu 1 ON. Klik
2 kali lampu 2 ON tetapi lampu 1 OFF kemudian apabila klik 3 kali kedua lampu ON. Apabila joy STick ditkan 4 kali maka kedua lapu akan mereset atau OFF. Pengeklikan
switch pada joy stick memerlukan periode waktu setengah detik . Apabila kita
menekan joystick lebih dari setengah detik maka timer otomatis akan mereset
hitungan waktunya.
V.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan perancangan, pembuatan, serta pengujian dan analisis pada
Proyek Arduino ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Program Pengatur Intensitas Cahaya Dua
Lampu AC dengan Joystick ini sangat berguna apabila ingin menghemat
penggunaan daya listrik.
2. Joy Stick dapat difungsikan sebagai saklar
3. Prinsip kerja dimmer lampu yaitu dengan rangkian zero crossing.
2. Joy Stick dapat difungsikan sebagai saklar
3. Prinsip kerja dimmer lampu yaitu dengan rangkian zero crossing.
REFERENSI
[1] http://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display/
[3] Com-08653. (2011). Keypad Rubber Datasheets.
[Online]. Tersedia: http://dlnmh9ip6v2uc.cloudfront.net/datasheets/Components/General/SparkfunCOM-08653-Datasheet.pdf
[08 Januari 2016]
[4] Nailul Falah. (2012,April). IC MOC3020 [Online]. Tersedia: http://talinglinggo.blogspot.com/2012/04/ic-moc302013.html [08 Januari 2016]
Nama penulis Bagus Huda Pranata. Penulis dilahirkan di
kota Semarang tanggal 04 November
Nama
penulis Ririn. Penulis dilahirkan di
Cirebon tanggal 01 Maret 1996. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di
SDN Silih Asuh 2 Cirebon, SMPN 2
Cirebon, dan SMK Wahidin Cirebon. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan
pendidikan SMA. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru
diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.14.0.21. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini,
bisa menghubungi melalui via email: ririnsunan13@gmail.com.
Lampiran :
1. Gambar Pengawatan Dalam => Klik Disini
2. Gambar Pengawatan Luar => Klik Disini
3. Power Point => Klik Disini
4. Jurnal => Klik Disini
5. Laporan => Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Kritik dan Saran Anda. Karena Kritik dan Saran Anda Akan Sangat Membantu Kami dalam Memperbaiki Diri