SEKRING OTOMATIS
Irkhamudin
Fahmi1, Sunu Aji Pamungkas 2, Samuel BETA 3
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik
Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang,
Semarang, 50275
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, akhir-akhir ini bidang elektronika
mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan tersebut, membuat manusia selalu
berusaha memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah kehidupannya, salah
satu satunya adalah untuk membatasi arus yang mengalir sesuai keinginan. Hal
ini didasari oleh keinginan mengatur kebutuhan arus listrik pada setiap titik
ruangan agar terjadi effisiensi pemakaian arus listrik dan juga peralatan
elektronik dapat lebih aman
Berdasarkan permasalahan diatas, maka
penulis membuat Sekring Otomatis yang mana nilai batasan arus maksimal yang
boleh mengalir dapat diatur sesuai keinginan tanpa terpacu dengan nilai produk
pabrikan. Alat ini menggunakan kendali ARM NUC 120
2.
TINJAUAN
PUSTAKA
Untuk mengetahui
berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan
pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan Arm.
A.
Sensor Arus Acs 712 30a
ACS712
adalah Hall effect current sensor yang presisi sebagai sensor arus AC atau DC
dalam pembacaan arus didalam dunia industri, otomotif, komersil, dan
sistem komunikasi. Berikut adalah rankaian dalam sensor acs712
Beberapa
fitur penting dari sensor arus acs712 adalah:
1. Jalur sinyal
analog yang renah noise
2. Bandwith naik
keluaran 5 mikrodetik dalam menanggapi masukan aktif.
3. Bandwith 50 KHZ
4. Total error
keluaran 1,5% pada TA = 25 0C, dan 4% pada -400C sampai
850C.
5. Operasi catu
daya tunggal 5 V
6. Sensitivitas
keluaran 66mV/A
7. Output berupa
tegangan yang sebanding dengan perubahan arus
8. Hambatan dalam
sensor sebesar 1,2mohm
9. Keluaran
ratiometric diambil dari suber daya.
Gambar 1. Grafik karakteristik
kerja sensor
B.
Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu
jenis resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya.
Sebuah
Potensiometer terdiri dari sebuah elemen resetif yang membentuk jalur dengan
terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya adalah Penyapu yang
dipergunakan untuk menentukkan pergerakkan pada jalur elemen resistif.
Pergerakan penyapu pada jalur elemen resistif inilah yang mengatur
naik-turunnya nilai Resistansi sebuah potensiometer.
Gambar 2.
Struktur internal, bentuk dan simbol potensiometer
C.
Push Button
Push Button adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi
untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan system kerja
tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan
bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol
ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada
kondisi normal.
D.
ARM
ARM
adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang
dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine.
Gambar
4. Keluarga Mikroprosesor ARM
Mikroprosesor
ARM mempunyai beberapa keluarga untuk menjangkau berbagai aplikasi, salah
satunya adalah ARM Cortex Prosesor Embedded (ARM Cortex Embedded Processors).
Prosesor-prosesor di keluarga seri CortexM telah dikembangkan khusus untuk
domain mikrokontroler, dimana permintaan untuk kecepatan, determinasi waktu
proses, dan manajemen interrupt bersama dengan jumlah gate silikon minimum
(luas silikon yang minimum menentukan harga akhir prosesor) dan konsumsi daya
yang minimum sangat diminati, seperti ARM CortexM0
yang merupakan prosesor untuk menggantikan aplikasi mikrokontroler 8/16bit
dengan tipe ARM NUC120
ARM
NUC120 merupakan sebuah modul mikrokontroler 32-bit berbasis ARM CortexM0. ARM NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program
bootloader sehingga tidak membutuhkan divais programmer terpisah. NUC120 dapat
beroperasi dengan kecepatan CPU sampai 48MHz. Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device Controller yang sangat fleksibel dan dapat dikonfigurasi
untuk berbagai aplikasi berbasis USB.
Gambar
5. DT-ARM NUC120RDBN
Spesifikasi :
- Berbasis
NUC120RD2BN dengan Flash memory APROM sebesar 64 Kbyte, 8 Kbyte SRAM, 4
Kbyte Data Flash.
- Memiliki
kemampuan IAP (In Applicaton
Programming) dan ISP (In System
Programming) melalui bootloader software pada LDROM.
- Tersedia
jalur SWD (Serial Wire Debug)
yang dapat digunakan untuk debugging
serta programming.
- Dapat
diprogram langsung melalui jalur USB.
- Mendukung
Peripheral DMA mode.
- Memiliki 8
channel ADC dengan resolusi 12 bit.
- Memiliki 4
buah timer 32 bit.
- Memiliki
fungsi Watchdog dan RTC.
- Dilengkapi
dengan 4 buah hardware PWM
dengan resolusi 16 bit.
- Memiliki
masing-masing 2 kanal jalur komunikasi UART, SPI, dan I2C.
- Memiliki 1
channel I2C.
- Tersedia
antarmuka USB dan UART RS-485.
- Terdapat
sensor suhu built-in dengan range -40 - 125°C dengan resolusi 1°C. Sensor ini memiliki
gain -1.76mV/°C dan offset 720 mV pada suhu 0°C.
- Memiliki
hingga 45 jalur GPIO yang masing-masing dapat dikonfigurasi pull-up/ pull-down resistor, repeater
mode, input inverter, dan open-drain mode.
- Terdapat 22
MHz internal osilator.
- Frekuensi
osilator eksternal sebesar 12 MHz dan fitur PLL sampai dengan 48 MHz.
- Frekuensi
osilator eksternal sebesar 32.768 KHz yang dapat digunakan untuk fungsi
RTC dan Low Power Mode.
- Tersedia
rangkaian reset manual.
- Bekerja
pada tegangan 3,3 – 5,5 V.
- Dilengkapi
dengan regulator 3,3 V dan 5 V dengan arus maksimum 800 mA
- Tersedia
pilihan catu daya input : catu daya eksternal 6,5 – 12 VDC (via
regulator), catu daya eksternal 3,3 – 5,5 VDC (tanpa melalui regulator),
atau menggunakan sumber catu daya dari jalur USB.
E.
Relay
Relay
adalah Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang
kecil (low power) dapat menghantarkan
listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang
menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang
berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Dibawah
ini adalah gambar bentuk Relay dan Simbol Relay yang sering ditemukan di
Rangkaian Elektronika.
Gambar 6. Bentuk Relay
Pada dasarnya,
Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
- Electromagnet (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar)
- Spring
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2
jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum
diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum
diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan
gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil
yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil
diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian
menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru
(NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi
barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi
OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature
akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay
untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus
listrik yang relatif kecil.
F.
LCD
(Liquid Crystal Display)
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai
bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada
postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah
karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan
digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Adapun fitur yang disajikan dalam
LCD ini adalah :
- Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris. Mempunyai
192 karakter tersimpan.
- Terdapat karakter generator terprogram.
- Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
Gambar
8. Bentuk LCD 16x2
Pada Sekring otomatis, LCD digunakan
untuk menampilkan hasil pembacaan arus aktual (output sensor ACS 712) dan arus
setting ( hasil pengaturan potensiometer)
G.
LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan
LED adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna
Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak
oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote
Control perangkat elektronik lainnya.
Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu
kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya
apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga
menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam
semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang
diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda
(P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan
berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan
positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan
photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
H.
BUZZER
Gambar 9. Buzzer
3.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan pada pembuatan Proyek Arduino adalah
sebagai berikut:
1.
Metode Persiapan
Berisikan tentang
pemilihan materi yang akan dijadikan dasar atau literatur dalam pembuatan Sekring
Otomatis .
2.
Metode Perencanaan
Menentukan rancangan
sistem, alat, serta program aplikasi yang akan digunakan dalam pembuatan Sekring
Otomatis.
3.
Metode Perancangan
Proses pembuatan Sekring Otomatis.
Pembuatan program ARM.
4.
Pengujian Alat
Melakukan pengujian Sekring
Otomatis dengan menyesuaikan pengukuran arus pada multimeter dengan alat yang
dibuat
5.
Tahap Penyusunan Laporan
Menyusun laporan hasil
dari pembuatan alat.
4.
PERANCANGAN
ALAT
Bab
ini akan dibahas tentang perancangan dan pembuatan Sekring Otomatis.
Perancangan sistem ini meliputi perancangan
perangkat lunak (software), dan
perangkat keras (hardware).
4.1.Perangkat Keras
dan Rangkaian Elektronika
Adapun sistem yang digunakan
adalah:
1. ARM NUC 120
2. Rangkaian LCD 2x16
3. Buzzer
4. Potentiometer
5. PushButton
6. Relay
7. Rangkaian Led
8. Modul Sensor ACS712 (Sensor Arus)
4.2.Perancangan
Diagram Blok
Berikut ini adalah blok diagram Pengatur
Suhu Pemanas Air:
Gambar
Diagram Blok
Keterangan:
1.
Potensiometer digunakan untuk mengatur set point.
2.
Sensor arus ACS digunakan untuk memantau
konsumsi arus
3.
Push
Button digunakan untuk mengalirkan kembali arus listrik
setelah diputus.
4.
LCD
digunakan sebagai tampilan keadaan arus beban.
5.
Buzzer digunakan untuk tanda peringatan
berupa suara tentang kondisi arus melebihi nilai setting
6.
LED digunakan untuk tanda peringatan
berupa cahaya tentang kondisi arus melebihi nilai setting.
7.
Relay digunakan untuk memutus aliran
listrik ketika arus berlebih terdeteksi.
8.
Mikro ARM digunakan sebagai pengontrol
utama masukan dan luaran.
4.3.Cara
Kerja Alat
Langkah awal adalah dilakukan penyettingan nilai batasan arus
yang diinginkan. Setelah itu sensor akan membaca arus yang mengalir ke beban.
Saat arus beban melebihi arus setting, buzzer akan menyala dan led akan menyala
serta aliran listrik diputus oleh relay.
Arus akan mengalir
kembali apabila arus beban berada dibawah nilai setting dan dilakukan penekanan
sesaat pada push buttton.
4.4.Perancangan
Perangkat Lunak
Perangkat
lunak ini berfungsi untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem. Perangkat
lunak untuk alat ini menggunakan software Coocox
IDE ARM. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan
pembuatan perangkat lunak, maka dibuatlah diagram alir sebagai berikut:
5.
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan
penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada proyek ini, maka didapatkan
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. ARM
dapat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk instrumentasi
sebagai mikrokontroler yang canggih.
2. Sensor
ACS712 dapat digunakan untuk membaca arus listrik
3. Cara
kerja alat adalah Ketika arus melebihi Yang telah Disetting, maka LED akan
berkedip, busser akan ON, dan relay akan On. Dan akan kembali mengalirkan
listrik apabila arus dibawah nilai setting dan dilakukan penekanan sesaat push
button.
4. Sistem
menggunakan tampilan LCD. Baris pertama berisi nilai arus setting makasimal ,
sedangkan baris kedua berisi Arus yang dibaca sensor.
REFERENSI
BIODATA PENULIS
Irkhamudinf@gmail.com
Nama penulis: Sunu Aji Pamungkas. Penulis dilahirkan di Gobogan, 28 Juli 1996.
Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 1 Mangunsari, SMPN 1 Tegowanu,
dan SMAN 1 Gubug. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru
diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM.
3.32.14.1.18. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini,
bisa menghubungi melalui email: pamungkassunu@gmail.com.
LAMPIRAN
1. DOWNLOAD Jurnal
2. DOWNLOAD Laporan
3. DOWNLOAD Presentasi.PPT
4. DOWNLOAD Diagram Pengawatan
5. DOWNLOAD Pustaka LCD
6. DOWNLOAD Data Sheet ACS712
7. DOWNLOAD Program Utama atau lihat.pdf di sini
8. DOWNLOAD Panduan Penggunaan ARM
9. DOWNLOAD Gambar Rangkaian
10. DOWNLOAD File Lengkap.rar di sini
7. DOWNLOAD Program Utama atau lihat.pdf di sini
8. DOWNLOAD Panduan Penggunaan ARM
9. DOWNLOAD Gambar Rangkaian
10. DOWNLOAD File Lengkap.rar di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Kritik dan Saran Anda. Karena Kritik dan Saran Anda Akan Sangat Membantu Kami dalam Memperbaiki Diri