ALAT
PENGHITUNG BOLA PINGPONG BERBASIS ARM
Hamrolie
Ichsan Fathhar1, Nur Fajri Al Faridi Hadi2, Samuel Beta K3.
Prodi Teknik
Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
E-mail : 1ichsan0103@gmail.com, 2nurfajri@email.com,
3sambetak2@gmail.com.
Abstrak – Alat pengisi bola pingpong berdasar warna berbasis
ARM adalah sebuah system yang digunakan untuk mengisikan bola pingpong kedalam
wadah sesuai dengan warnanya. Sensor warna dan photodiode sebagai input yang
akan mendeteksi warna bola pingpong. LCD sebagai output yang akan menampilkan
indicator warna dan jumlah bola pingpong. Buzzer sebagai output yang akan
berbunyi apabila jumlah bola pingpong yang dimasukan ke wadah sudah sebanyak
lima buah. Motor servo sebagai output akan bergerak untuk mendorong bola
pingpong agar masuk ke dalam wadah Jumlah wana yang dapat dideteksi sebanyak
dua warna (kuning dan putih).
Kata Kunci : ARM,
Photodioda, LCD, Motor Servo, Buzzer, Sensor Warna.
I. Pendahuluan
Pada saat ini kegiatan produksi
berlangsung semakin cepat dan efisien. Tenaga kerja manusia sudah mulia
digantikan dengan alat elektronik dengan tujuan mempercepat proses produksi dan
menghemat biaya produksi, termasuk pada produksi bola pingpong. Oleh karena itu
dibutuhkan alat yang dapat mensortir dan memasukkan bola pingpong ke dalam
wadah seacara otomatis. Namun lama kelamaan seiring kemajuan teknologi muncul
ide-ide untuk membuat Alat pengisi bola pingpong berdasar warna agar kegiatan
produksi berlangsung lebih efisien.
Alat pengisi bola pingpong berdasarkan
warna wadah berbasis ARM ini sangat bergina apabila digunakan pada industry
yang ingin meminimalisir campur tangan manusia dalam proses produksi.
II. Tinjauan Pustaka
Untuk mengetahui berbagai komponen dan
peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam
merancang dan membuat aplikasi
menggunakan Arduino.
A. ARM NUC120
DT-ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal.
sehingga tidak
diperlukan lagi device programm eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa
dilakukan dengan menggunakan koneksi USB
Gambar 1. Arduino
Uno
- Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
- Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
- Terintegrasi dengan osilator 32,768 KHz sebagai sumber clock RTC.
- Memiliki 1x Port USB.
- Memiliki 1 port RS-485.
- Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3,3VDC / 5VDC.
- Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
- Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
- Memiliki 45 jalur GPIO.
- Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
- Memiliki port input 8 kanal ADC 12-bit.
- Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
- Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.
TCS3200 and
TCS3210 merupakan konverter yang diprogram untuk mengubah warna menjadi
frekuensi yang tersusun atas konfigurasi silicon photodiode dan konverter arus
ke frekuensi dalam IC CMOS monolithic yang tunggal. Keluaran dari sensor ini
adalah gelombang kotak (duty cycle 50%) frekuensi yang berbanding lurus dengan
intensitas cahaya (irradiance). Keluaran frekuensi skala penuh dapat diskalakan
oleh satu dari tiga nilai-nilai yang ditetapkan via dua kontrol pin input.
Masukan digital dan keluaran digital memungkinkan antarmuka langsung ke
mikrokontroler atau sirkuit logika lainnya. Tempat output enable (OE) output
dalam keadaan impedansi tinggi untuk beberapa unit dapat berbagi jalur masukan
mikrokontroler. didalam TCS3200, konverter cahaya ke frekuensi membaca sebuah
array 8x8 dari photodioda, 16 photodioda mempunyai penyaring warna biru
, 16 photodioda mempunyai penyaring warna merah, 16 photodioda mempunyai penyaring warna hijau, dan 16 photodioda untuk warna terang tanpa penyaring. Dalam TCS3210, converter cahaya ke frekuensi membaca sebuah array 4x6 dari photodiode, 6 photodioda mempunyai penyaring warna biru, 6 photodioda mempunyai penyaring warna hijau, 6 photodioda mempunyai penyaring warna merah, dan 6 photodioda untuk warna terang tanpa penyaring. 4 tipe warna dari photodiode telah diintegrasikan untuk meminimalkan efek ketidak seragaman dari insiden irradiance. Semua photodiode dari warna yang sama telah terhubung secara parallel. Pin S2 dan S3 digunakan untuk memilih grup dari photodiode(merah, hijau, biru, jernih) yang telah aktif.
, 16 photodioda mempunyai penyaring warna merah, 16 photodioda mempunyai penyaring warna hijau, dan 16 photodioda untuk warna terang tanpa penyaring. Dalam TCS3210, converter cahaya ke frekuensi membaca sebuah array 4x6 dari photodiode, 6 photodioda mempunyai penyaring warna biru, 6 photodioda mempunyai penyaring warna hijau, 6 photodioda mempunyai penyaring warna merah, dan 6 photodioda untuk warna terang tanpa penyaring. 4 tipe warna dari photodiode telah diintegrasikan untuk meminimalkan efek ketidak seragaman dari insiden irradiance. Semua photodiode dari warna yang sama telah terhubung secara parallel. Pin S2 dan S3 digunakan untuk memilih grup dari photodiode(merah, hijau, biru, jernih) yang telah aktif.
Fitur
-Konversi Tinggi Resolusi Intensitas Cahaya ke Frekuensi
-Warna Diprogram dan Full Skala Frekuensi Keluaran
-Berkomunikasi Langsung Dengan Microcontroller
-Pasokan tunggal Operasi (2,7 V sampai 5,5 V)
-Mempunyai Power Down Fitur
-Kesalahan Nonlinier Biasanya 0,2% pada 50 kHz
-Stabil 200 ppm / ° C Koefisien Suhu
-Bebas Timbal (Pb) dan RoHS
-Kompatibel Paket “Surface Mount”
-Konversi Tinggi Resolusi Intensitas Cahaya ke Frekuensi
-Warna Diprogram dan Full Skala Frekuensi Keluaran
-Berkomunikasi Langsung Dengan Microcontroller
-Pasokan tunggal Operasi (2,7 V sampai 5,5 V)
-Mempunyai Power Down Fitur
-Kesalahan Nonlinier Biasanya 0,2% pada 50 kHz
-Stabil 200 ppm / ° C Koefisien Suhu
-Bebas Timbal (Pb) dan RoHS
-Kompatibel Paket “Surface Mount”
Gambar 2. Sensor Warna TCS3200
C. Photodioda
Photodioda
adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubah-ubah kalau cahaya yang
jatuh pada dioda berubahubah intensitasnya.Dalam
gelap nilai tahanannya sangat besar hingga praktis tidak ada arus yang
mengalir.Semakin kuat cahaya yang jatuh pada dioda maka makin kecil nilai
tahanannya, sehingga arus yang mengalir semakin besar. Jika photodioda
persambungan p-n bertegangan balik disinari, maka arus akan berubah secara
linier dengan kenaikan fluks cahaya yang dikenakan pada persambungan tersebut. Photodioda terbuat dari bahan
semikonduktor. Biasanya yang dipakai adalah silicon (Si) atau gallium arsenide
(GaAs), dan lain-lain termasuk indium antimonide (InSb), indium arsenide (InAs),
lead selenide (PbSe), dan timah sulfide (PBS). Bahan-bahan ini menyerap cahaya
melalui karakteristik jangkauan panjang gelombang, misalnya: 250 nm ke 1100
untuk nm silicon, dan 800 nm ke 2,0 μm untuk GaAs.
Gambar 3. Photodioda
D. LCD 2x16
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD merupakan lapisan dari campuran organik antara
lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk
tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika
elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang
dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich
memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan
lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri
dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data
yang ingin ditampilkan.Pada aplikasi ini, LCD yang digunakan memiliki jumlah karakter 16x2. LCD ini berfungsi sebagai penampil yang akan digunakan untuk menampilkan karakter password yang diproses oleh mikrokontroller Arduino Uno.
Gambar 4. LCD 16 x 2
Fungsi Pin LCD (Liquid Cristal Display) Dot Matrix 2×16 M1632
- DB0 – DB7 adalah jalur data (data bus) yang berfungsi sebagai jalur komunikasi untuk mengirimkan dan menerima data atau instruksi dari mikrokontrooler ke modul LCD.
- RS adalah pin yang berfungsi sebagai selektor register (register sellect) yaitu dengan memberikan logika low (0) sebagai register perintah dan logika high (1) sebagai register data.
- R/W adalah pin yang berfungsi untuk menentukan mode baca atau tulis dari data yang terdapat pada DB0 – DB7. Yaitu dengan memberikan logika low (0) untuk fungsi read dan logika high (1) untuk mode write.
- Enable (E), berfungsi sebagai Enable Clock LCD, logika 1 setiap kali pengiriman atau pembacaan data.
Motor servo adalah sebuah
motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback
yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis)
dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam
motor servo. Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW)
dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan
variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.
Motor
Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal
PWM dengan frekuensi 50 Hz.
Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz
tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms,
maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral).
Pada saat Ton
duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan
berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan
membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan
bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal
yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam
(Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula
terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.
Gambar 5. Motor Servo
II. PERANCANGAN ALAT
A. Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1.
Mikrokontroller
1.
Sensor Warna
2.
Photodioda
3.
LCD 16 x 2
4.
Motor Servo
5.
Buzzer
Blok Diagram Hubungan Komponen Utama
Blok diagram
hubungan
komponen utama pada alat ini adalah ARM terhubung dengan masukan sensor warna dan photodioda dengan keluaran berupa LCD,
motor servo, dan buzzer seperti yang dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Gambar 7. Blok Diagram
Komponen
Utama
B. Perangkat Keras
Perancangan perangkat
keras ini Mikrokontroller ARM NUC120 mendapatkan supply tegangan 5 Volt DC, Motor
Servo mendapatkan supply tegangan 9 Volt DC, sedangkan LCD mendapatkan supply
tegangan 12 Volt DC.
Gambar 8. Pengawatan Keseluruhan
C, Perangkat Lunak
Diagram alir pada program aplikasi Sistem
Pengaman Ruangan Menggunakan Password ini adalah sebagai berikut:
Gambar 9. Diagram
Alir
III. Pengujian Alat
Pengujian alat ini bertujuan untuk mengetahui apakah penghitung bola
pingpong ini dapat bekerja atau tidak.
Gambar 10. Tampilan
Hardware
Gambar 11. Tampilan ARM NUC120
Pada kondisi awal LCD
akan menampilkan tulisan ‘’BISMILLAH TEST TCS 3200” .
Gambar 12. Tampilan
Awal LCD
Kemudian bola pingpong akan dideteksi oleh sensor warna. Jumlah bola pingpong
Gambar 13. Tampilan
LCD saat bola pingpong terdeteksi sensor
Apabila sensor warna mendeteksi warna yang tidak di kalibrasi dalam prograam maka warna tersebut tidak akan dihitung dan tidak ditampilkan pada LCD. Untuk mereset hitungan warna yang terdeteksi bisa dilakukan dengan menekan tombol reset pada modul ARM.
IV. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan,
pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada
penelitian ini, maka didapatkan
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Alat Penghitung Bola Pingpong ini
sangat berguna dalam industry bola pingpong untuk mempercepat proses pengepakan.
2. Apabila warna yang dideteksi tidak
terdapat dalam program atau belum di kalibrasi maka tidak akan terjadi apapun..
3. Untuk mereset jumlah bola pingpong
yang terdeteksi bisa dengan cara menekan tombol reset pada modul ARM..
4. Untuk mereset apabila terjadi
kesalah dalam memasukkan password, maka perlu menekan tombol (#) yang
difungsikan sebagai tombol reset dalam sistem pengaman ruangan ini.
REFERENSI
[1] http://www.geraicerdas.com/mikrokontroler/module/sensor-warna-tcs3200-detail
diakses pada tanggal 07 Januari 2016.
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC diakses pada
tanggal 07 Januari 2016.
[3] http://www.embeddedcraft.org/armtutorials.html
diakses pada tanggal 08 Januari 2016.
[4] www.ee.ic.ac.uk/pcheung/teaching/DE1_EE/stores/sg90_datasheet.pdf diakses pada tanggal 08 Januari 2016.
[5]
www.engineersgarage.com/electronic-components/16x2-lcd-module-datasheet diakses pada tanggal 09 Januari 2016
Nama penulis Hamrolie Ichsan Fathhar. Penulis dilahirkan di kota Semarang, 17
Juni 1995. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Ungaran 06, SMP N 1
Ungaran, dan SMA N 4 Semarang. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan
pendidikan SMA. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru
diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.14.0.10.
Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi penulis melalui email ichsan0103@gmail.com
Nama penulis Nur Fajri Al Faridi
Hadi. Penulis dilahirkan di kota Semarang,
2 Desember 1995. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Nasima Semarang,
SMP Negeri 2 Semarang, dan SMA N 1 Semarang. Tahun 2014 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA. Pada Tahun 2014 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru D3 dengan Jalur UMPN dan diterima menjadi mahasiwa dikampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika,
Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.14.0.17. Apabila ada
kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis
melalui email nurfajri@gmail.com
Lampiran :
1. Gambar Diagram Alir
2. Gambar Diagram Pengawatan
3. Jurnal Word
4. Jurnal PDF
5. Presentasi Power Point
6. program cek warna (kalibrasi)
7. program penghitung bola ping pong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Kritik dan Saran Anda. Karena Kritik dan Saran Anda Akan Sangat Membantu Kami dalam Memperbaiki Diri