KONTROL LEVEL
AIR BERBASIS ARDUINO
Dicky Widya Azhari
1,
Ika Lestari 2, Retno Dwi Aryani 3, Samuel BETA4
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang,
50275
Intisari
- Untuk mempermudah orang dalam proses menunggu
pengisian air di dalam tandon dan untuk mengetahui berapa volume air dalam tandon yang
sudah digunakan, maka dibutuhkan alat otomatis untuk
menghidupkan atau mematikan pompa dan alat untuk mengukur jumlah air yang keluar dari tandon.
Maka dalam proyek
ini dibuatlah aplikasi ARDUINO menggunakan
masukan sensor
ultrasonik HC-SR 04, sensor elektoda, dan sensor flowmeter serta
luaran LED, LCD, dan pompa air. Sensor ultrasonik HC-SR
04 digunakan
untuk mengukur ketinggian level air pada tandon. Sedangakan sensor elektroda
digunakan pada sumur untuk mendeteksi kondisi sumur, dan sensor waterflow untuk mengukur debit air yang
keluar dari tandon. LED
digunakan sebagai indikator level air. LCD untuk menampilkan jarak level air dalam tandon dan debit air yang keluar
dari tandon. Pompa air digunakan untuk
mengisi ulang air ke dalam tandon. Relay digunakan untuk mengontrol pompa air hidup atau mati secara
otomatis. Sedangkan
ARDUINO
sebagai kontroler dan pemroses sinyal.
Kata
Kunci : ARDUINO, Sensor
Ultrasonik HC-SR04,
Sensor elektroda, Waterflow
sensor, Relay, Pompa Air Otomatis, Indikator
Level Air, Display Volume Air.
Abstract – To facilitate people in the process of waiting for filling water in the reservoir and to know how
much the volume of water that was used, automated tools needed to turn on or turn off the pump and
tools needed to measure the volume of water that used. So in this project was made application ARDUINO
uses ultrasonic sensor inputs HC-SR 04, the sensor electrode, and Waterflow Sensor, output LED, LCD,
and a water pump. Ultrasonic sensor HC-SR 04 is used to measure the height of the water level in the
reservoir. While the sensor electrode is used in wells to detect the condition of the well, and Flow meter
sensor to measure the volume of water that used. LEDs are used as indicator of water level. LCD to
display distance of water level in tendon and debit of water from tendon . The water pump is used to
recharge water into the reservoir. Relay is used to control the water pump on or off automatically, buzer
to indicate that the water in the reservior is full. While ARDUINO as a controller and signal processing.
Keywords: ARDUINO, HC-SR04 Ultrasonic Sensor, Sensor electrode, Waterflow sensor, Relay,
Water Pump Automatic Water Level Indicators, Volume Air Display.
I. Pendahuluan
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok
yang harus ada setiap harinya. Pada saat ini masih banyak orang yang
memanfaatkan pompa air untuk mengisi tandon air yang ada di rumah atau di
gedung-gedung perkantoran. Di zaman yang serba cepat dan zaman serba otomatis
seperti sekarang ini orang-orang cenderung sering lupa atau sering malas untuk
menunggu tandon airnya penuh karena kesibukan yang mereka kerjakan.
Kemudian dibuat kontrol level air
berbasis ARDUINO untuk memudahkan orang-orang yang masih menggunakan
tandon air sebagai sumber penyimpanan airnya. Dengan menggunakan pompa air
otomatis berbasis ARDUINO ini tidak perlu
lagi untuk menunggu tandon airnya penuh dan debit air
dari tandon yang nantinya digunakan juga dapat diketahui jumlahnya. Selain itu
ditambahkan sensor pendeteksi ketersediaaan air pada sumur sehingga dapat
mengamankan pompa air apabila sumur dalam keadaan kering.
II. Tinjauan Pustaka
Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang
dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan
membuat aplikasi
menggunakan ARM cortexM0 ini.
A. Sensor HC-SR04
Gelombang
ultrasonik adalah gelombang dengan besar frekuensi diatas frekuensi gelombang
suara yaitu lebih dari 20 KHz. Seperti telah disebutkan bahwa sensor ultrasonik
terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang disebut transmitter dan
rangkaian penerima ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal
ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancarkan dari transmitter ultrasonik.
Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal ini dipantulkan, dan
diterima oleh receiver ultrasonik. Sinyal yang diterima oleh
rangkaian receiver dikirimkan ke rangkaian mikrokontroler untuk
selanjutnya diolah untuk menghitung jarak terhadap benda di depannya (bidang
pantul). Prinsip kerja dari sensor ultrasonik ditunjukkan dalam gambar dibawah
ini.
Gambar 1. Prinsip
Kerja Gelombang Ultrasonik
Pada Pompa
Air Otomatis yang dibuat, alat ini digunakan sebagai sensor untuk mengukur
ketinggian air.
B. SENSOR ELEKTRODA
Sensor
elektroda merupakan sensor untuk mendeteksi cairan dengan memanfaatkan beberapa
buah kawat tembaga yang diatur dengan ketinggian yang berbeda beda untuk
menentukan level keadaan air. Cara kerja dari sensor elektroda yaitu dengan
memberikan tegangan 5volt pada batang yang paling panjang kemudian pada batang
yang lainya dicelupkan ke air. Sehingga didapati apabila dua btang tersebut
tercelup air maka akan mengaktifkan transistor kemudian mengaktifkan relay dan
memberikan sinyal pada mikrokontroler.
Gambar 2. Prinsip kerja sensor elektroda
C. Sensor Waterflow
Sensor Waterflow adalah alat untuk merasakan laju aliran fluida. Biasanya
sensor aliran digunakan dalam waterflow,
atau aliran logger, untuk merekam aliran cairan. Seperti yang terjadi untuk
semua sensor, akurasi mutlak pengukuran memerlukan fungsi untuk kalibrasi.Sensor aliran air terdiri dari tubuh plastik
katup, rotor air, dan sensor efek hall.
Ketika air mengalir melalui rotor, rotor gulungan. Perubahan kecepatan dengan
tingkat yang berbeda aliran . The efek hall
sensor output sinyal pulsa yang
sesuai.
Spesifikasi :
Tegangan Kerja Minimal : DC 4.5V
Arus Kerja Maksimal : 15mA ( DC 5V )
Tegangan kerja : DC 5V ~ 24V
Range Aliran Rata-rata : 1 ~ 30L / min
Beban Kapasitas : ≤10mA ( DC 5V )
Suhu operasi : ≤80 ℃
Cairan Suhu : ≤120 ℃
Kelembaban Operasi : 35 % ~ 90 % RH
Tekanan air : ≤1.75MPa
Suhu Penyimpanan : -25 ~ + 80 ℃
Penyimpanan Kelembaban : 25 % ~ 95 % RH
Gambar 3. Sensor
Waterflow
D. LED
LED
adalah singkatan dari Light Emiting
Dioda, merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya.LED
merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda,
tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga
melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih
efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis
doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Gambar 4. LED
Pada
Pompa Air Otomatis yang dibuat, LED digunakan sebagai indikator level air pada
tandon, yang mana LED hijau untuk level tinggi, LED kuning untuk level sedang,
LED merah untuk level rendah.
E. Pompa Air
Water pump atau pompa air
merupakan elemen yang berfungsi untuk menyerap sekaligus mendorong air yang
terdapat pada sistem pendinginan sehingga dapat bersikulisasi pada mesin. Rongga-rongga
mesin yang dilewati sirkulasi akan mendinginkan suhu dinding pada booring
silinder. Hal ini secara otomatis dapat menaikkan suhu mesin dan untuk
selanjutnya proses pendinginan dilakukan dibagian radiator. Kelancaran
sirkulasi air pendingin harus benar-benar dijaga sebab apabila kelancaran
sirkulasi air terganggu dengan adanya karat atau kotoran-kotoran lain dapat
menimbulkan kenaikan temperatur mesin atau bahkan menimbulkan kerusakan pada
mesin. Pompa air dapat bekerja setelah mesin dihidupkan
sebab pompa air bekerja melalui bantuan v-belt. V -belt
berfungsi untuk menggerakkan kipas yang mengalirkan air ke seluruh
rongga-rongga mesin. Salah satu kerusakan yang terjadi pada pompa air adalah
putusnya benda yang bertugas menggerakkan kipas ini.
Gambar 5. Pompa air
Pada
Pompa Air Otomatis yang dibuat, pompa ini berfungsi untuk mengisi tandon secara
otomatis saat level air mencapai level rendah, kemudian berhenti secara
otomatis saat level air mencapai level tinggi.
F. LCD (Liquid Crystal Display)
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Adapun fitur yang disajikan dalam
LCD ini adalah :
a.Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b.Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c.Terdapat karakter generator terprogram.
d.Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e.Dilengkapi dengan back light.
a.Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b.Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c.Terdapat karakter generator terprogram.
d.Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e.Dilengkapi dengan back light.
Pada Pompa Air Otomatis yang dibuat, LCD digunakan untuk menampilkan
volume air dalam tandon.
G. Relay
Relay
pada dasarnya adalah sakelar yang membuka dan menutupnya ( open dan closenya)
dengan tenaga listrik melalui coil relay yang terdapat di dalamnya.
Pada awalnya sebuah relay di anggap memiliki coil/lilitan tembaga/cooper
yang melilit pada sebatang logam, pada saat coil di beri masukan arus/ tegangan
listrik/elektrik maka coil akan membuat medan elektromagnetik yang mempengaruhi
batang logam di dalam lingkarannya tersebut untuk menjadikannya sebuah
magnet.
Gambar 7. Relay
HSR
Pada
Pompa Air Otomatis, relay digunakan untuk mengaktifkan pompa dan mematikan
pompa sesuai dengan kondisi level air pada tandon. Saat tandon pada level
rendah relay akan close sehingga mengaktifkan pompa. Saat tandon pada level
tinggi relay akan open kembali sesuai kondisi awal yaitu Normally Open (NO).
H. ARDUINO UNO
Arduino
Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 yang memiliki 14 pin
digital input/output (di mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6
input analog, clock speed 16 MHZ, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan
tornbol reset. Board ini menggunakan daya yang terhubung ke komputer dengan
kabel USB atau daya eksternal dengan adaptor AC-DC atau baterai.
Spesifikasi Arduino Uno :
Mikrokontroler
ATmega328
Catu Daya 5V
Teganan Input
(rekomendasi) 7-12V
Teganan Input
(batasan) 6-20V
Pin I/O Digital 14
(of which 6 provide PWM output)
Pin Input Analog 6
Arus DC per Pin
I/O 40 mA
Arus DC per Pin
I/O untuk PIN 3.3V 50 mA
Flash Memory 32 KB
(ATmega328) dimana 0.5 KB digunakan oleh bootloader
SRAM 2 KB
(ATmega328)
EEPROM 1 KB
(ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Mikrokontroler
kita membuat program untuk mengendalikan berbagai komponen
elektronika. Program yang kita buat dengan bahasa pemrograman
didownload ke mikrokontroler, yang kemudian mikrokontroler akan bekerja sesua
dengan program yang kita buat.
Dan
dengan Arduino Uno itu sendiri lebih memudahan pernggunanya untuk membuat
berbagai hal yang berkaitan dengan mikrokontroler, karena didalamnya sudah
tersedia yang dibutuhkan oleh mikrokontroler.
Contohnya
yang dapat dibuat dengan Arduino antara lain, untuk membuat robot, mengontrol
motor stepper, pengatur suhu, mesin gate turnstile, display LCD, dan masih
banyak lagi contoh yang lainnya.
Gambar 8. Arduino UNO
III. PERANCANGAN ALAT
A. Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1. Sensor HC-SR 04
2. Sensor Elektroda
3. Sensor Waterflow
4. LED
5. LCD
16x2
B. Blok Diagram Hubungan Komponen Utama
Blok diagram aplikasi ARDUINO
menggunakan masukan Sensor HC-SR 04,
Sensor Elektroda,
dan Sensor Waterflow dengan luaran pompa
air, LCD dan LED dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Gambar 9.
Blok Diagram Komponen
Utama
C. Perangkat Lunak
Untuk
diagram alir, program aplikasi ARDUINO
menggunakan masukan sensor ultrasonic, Water flow, elektroda dan keluaranpompa,
LED dan LCD 16x2.
Gambar 8.
Diagram Alir
IV. Pengujian Alat
A. Pengujian Sensor Elektroda
Pengujian
ini bertujuan untuk mengetahui keadaan air di dalam sumur yang kemudian
dijadikan sebagai bit masukan pada kontak relay untuk mengirim informasi ke
pengkondisi sinyal untuk dijadikan sebagai input penggerak pompa air.
B. Pengujian Sensor HC SR-04
Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tegangan input yang kemudian
dijadikan sebagai bit masukan pada pengkondisian sinyal untuk menghasilkan nilai jarak
sensor dengan air.
C. Pengujian Sensor Water Flow
Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai output PWM untuk mengetahui debit air yang mengalir melalui sensor tersebut.
V. KESIMPULAN
Setelah
melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang
telah didapat pada proyek ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. ARDUINO dapat memudahkan kita dalam
kehidupan sehari-hari terutama untuk instrumentasi sebagai mikrokontroler yang
canggih.
2. Manfaat
sensor ultrasonic banyak sekali, salah satunya yaitu sebagai sensor pendeteksi
jarak dengan menangkap sinyal berbentuk suara
ultrasonik.
3. Pompa
air otomatis berbasis ARDUINO ini memudahkan orang-orang yang masih menggunakan
tandon air sebagai sumber penyimpanan airnya, dengan menggunakan pompa air
otomatis berbasis ARDUINO ini tidak perlu lagi untuk menunggu
tandon airnya penuh.
4. Dengan adanya sensor elektroda pada sumur maka
memberikan proteksi untuk pompa air agar tidak aktif pada saat sumur dalam keadaan
kering.
5. Dengan
adanya sensor waterflow pada keran tandon maka memberikan kemudahan pada
pengguna dalam pengontrolan diri dalam penggunaan air, sehingga perilaku boros
air dapat terhindari.
REFERENSI
[3]
https://telinks.wordpress.com/2010/04/24/perancangan-sensor-ketinggian-air-tandon/
[4]
Manual
DT-ARM NUC120 Board.pdf
Nama penulis
Nama penulis
Ika Lestari. Penulis dilahirkan di Cilacap, tanggal 29 Maret 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 02 Karanganyar, SMPN 1 Adipala, dan SMAN 1 Maos. Tahun 2014 penulis
telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun
2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3)
dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.14.3.10. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai
penelitian ini, bisa melalui via email: ikhalestari43@gmail.com .
Nama penulis
Retno Dwi Aryani. Penulis dilahirkan di Grobogan, tanggal 15 Maret 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 3 Sambirejo, SMPN
1 Tawangharjo, dan SMA N 1 Purwodadi. Tahun 2014 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3)
dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.14.3.17. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai
penelitian ini, bisa melalui via email: retnodwiaryani15@gmail.com .
Nama pengajar Samuel BETA. Beliau mengajar di program studi Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang. Email : sambetak2@gmail.com
Lampiran dari proyek
1. laporan : klik disini
2. Program : klik disini
3. pengawatan luar : klik disini
4. pengawatan dalam : klik disini
5. Power Point : klik disini
Lampiran dari proyek
1. laporan : klik disini
2. Program : klik disini
3. pengawatan luar : klik disini
4. pengawatan dalam : klik disini
5. Power Point : klik disini
6. jurnal : klik disini
Kalau bisa d jadikan video bisa d upload d youtube
BalasHapusIya, terima kasih sarannya..
HapusArtikelnya bagus terima kasih untuk penjelasannya.
BalasHapusDapatkan buku Arduino baru berdiskon hanya di :
http://www.honbookstore.com/search/label/Teknik
terima kasih kembali., (y)
Hapusbagus artikelnya ..
BalasHapusprogam yang pake codevision ada engga
mantap bermanfaat link program nya terimakasih ^_^
BalasHapusmin programnya bisa lihat nggak ? soalnya mau lihat fungsi if nya pada arduino ide
BalasHapus