PENDETEKSI PERPINDAHAN BENDA MUSEUM
Naufal
Agastia1,
Pramuditya Purba Aji2, Samuel BETA3
Prodi Teknik
Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl.
Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
Intisari
– Untuk mengetahui perpindahan benda di suatu museum, dibutuhkan alat yang
berfungsi untuk mendeteksi perpindahan tersebut. Maka dalam proyek ini
dibuatlah sebuah sistem menggunakan ARM dengan masukan sensor Accelerometer dan
luaran berupa Bluetooth HC – 05 dan buzzer. Sensor Accelerometer berfungsi
untuk mengetahui kondisi normal benda dan kondisi benda ketika dipindah.
Bluetooth HC - 05 berfungsi untuk mengirimkan informasi ke android, dan buzzer
sebagai pemberitahuan suara. Sedangkan ARM berfungsi sebagai kontroller dan
pemroses sinyal.
Kata
Kunci : ARM, ADXL335,
Bluetooth HC-05, Buzzer
Abstract – To know the movement of objects
in a museum, it takes a tool that serves to detect such displacement. In this
project it leads to a system using ARM with the input sensors Accelerometer and
outside in the form of Bluetooth HC – 05 and buzzer. Sensors Accelerometer to
determine the condition of normal thing and the thing when it was moved.
Bluetooth HC - 05 serves to send
information to the android, and buzzer as the voice, while ARM to function as
kontroller and it's going out.
Keywords:
ARM, ADXL335, Bluetooth HC-05, Buzzer.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan saat ini semakin maju di semua bidang. Khususnya teknologi dalam
komunikasi dan teknologi yang menunjang kebutuhan manusia yaitu ponsel. Awalnya
fungsi ponsel hanya sebagai alat komunikasi, tetapi seiring dengan
perkembangannya pengaplikasian ponsel digunakan untuk membantu dalam aktivitas
sehari-hari sehingga semakin efisien dan efektif. Dalam aktivitas sehari-hari,
banyak ditemui kendala dikarenakan belum ada alat
untuk memantau atau memonitoring suatu benda, terkhusus di museum.
Oleh
karena itu, kami membuat Proyek ARM yaitu Pendeteksi Perpindahan Benda Museum,
bertujuan untuk mendeteksi dan memonitor suatu benda
sehingga dapat mengetahui benda tersebut sedang diam atau bergerak, dengan memanfaatkan
ponsel sebagai penerima data dari mikrokontroller ARM. Benda yang di deteksi
melalui Sensor Accelerometer ADXL 335 dan diolah dengan mikrontroller ARM tipe ARM NUC120.
Data yang diolah tersebut kemudian dikirimkan ke ponsel melalui Bluetooth
HC-05, dan buzzer
sebagai pemberitahuan suara. Data informasi tersebut dapat dibaca
melalui sebuah aplikasi android yang dapat di unduh di playstore.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
agar pembahasan terfokus pada perumusan masalah yang akan dibahas pada alat ini
sebagai berikut :
- Bagaimana cara membaca data
sensor Accelerometer ADXL 335?
- Bagaimana cara mendeteksi benda
yang sedang diam dan benda yang sedang bergerak?
- Bagaiaman cara mengirimkan informasi ke android melalui Bluetooth HC – 05?
1.3 Ruang Lingkup
Berdasarkan rumusan masalah diatas, agar pembahasan terfokus
pada perumusan masalah yang akan dibahas pada alat ini sebagai berikut :
1. Hanya mendeteksi kemiringan suatu benda.
2. Hubungan antara Smartphone dengan
Mikrokontroller ARM menggunakan jaringan bluetooth dengan jarak ± 10 – 15 meter.
3. Hanya dapat mengirimkan informasi benda tersebut diam atau bergerak
1.4.
Tujuan
- Untuk mendeteksi suatu benda
sedang diam atau bergerak.
- Untuk mengirimkan informasi
kondisi benda.
- Untuk menjaga keamanan suatu
benda di museum.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ARM CortexM0
ARM
adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32 bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang
dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine.
Gambar 2.1 Keluarga Mikroprosesor ARM
Mikroprosesor ARM mempunyai beberapa keluarga
untuk menjangkau berbagai aplikasi, salah satunya adalah ARM Cortex Prosesor
Embedded (ARM Cortex Embedded Processors).
Prosesor-prosesor di keluarga seri CortexM telah dikembangkan khusus untuk
domain mikrokontroler, dimana permintaan untuk kecepatan, determinasi waktu
proses, dan manajemen interrupt bersama dengan jumlah gate silikon minimum
(luas silikon yang minimum menentukan harga akhir prosesor) dan konsumsi daya
yang minimum sangat diminati, seperti ARM CortexM0 yang merupakan
prosesor untuk menggantikan aplikasi mikrokontroler 8/16 bit dengan tipe ARM NUC120
ARM NUC120 merupakan sebuah
modul mikrokontroler 32-bit berbasis ARM CortexM0. ARM NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program
bootloader sehingga tidak
membutuhkan divais programmer
terpisah. NUC120 dapat beroperasi dengan kecepatan CPU sampai 48MHz. Telah
dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device Controller yang sangat fleksibel
dan dapat dikonfigurasi untuk berbagai aplikasi berbasis USB.
Gambar 2.2 DT-ARM NUC120RDBN
Spesifikasi :
- Berbasis
NUC120RD2BN dengan Flash memory APROM sebesar 64 Kbyte, 8 Kbyte SRAM, 4
Kbyte Data Flash.
- Memiliki
kemampuan IAP (In Applicaton
Programming) dan ISP (In System
Programming) melalui bootloader software pada LDROM.
- Tersedia
jalur SWD (Serial Wire Debug)
yang dapat digunakan untuk debugging
serta programming.
- Dapat
diprogram langsung melalui jalur USB.
- Mendukung
Peripheral DMA mode.
- Memiliki
8 channel ADC dengan resolusi 12 bit.
- Memiliki
4 buah timer 32 bit.
- Memiliki
fungsi Watchdog dan RTC.
- Dilengkapi
dengan 4 buah hardware PWM dengan
resolusi 16 bit.
- Memiliki
masing-masing 2 kanal jalur komunikasi UART, SPI, dan I2C.
- Memiliki
1 channel I2C.
- Tersedia
antarmuka USB dan UART RS-485.
- Terdapat
sensor suhu built-in dengan range -40 - 125°C dengan resolusi 1°C.
Sensor ini memiliki gain -1.76mV/°C dan offset 720 mV pada suhu 0°C.
- Memiliki
hingga 45 jalur GPIO yang masing-masing dapat dikonfigurasi pull-up/ pull-down resistor, repeater
mode, input inverter, dan open-drain mode.
- Terdapat
22 MHz internal osilator.
- Frekuensi
osilator eksternal sebesar 12 MHz dan fitur PLL sampai dengan 48 MHz.
- Frekuensi
osilator eksternal sebesar 32.768 KHz yang dapat digunakan untuk fungsi
RTC dan Low Power Mode.
- Tersedia
rangkaian reset manual.
- Bekerja
pada tegangan 3,3 – 5,5 V.
- Dilengkapi
dengan regulator 3,3 V dan 5 V dengan arus maksimum 800 mA
- Tersedia
pilihan catu daya input : catu daya eksternal 6,5 – 12 VDC (via
regulator), catu daya eksternal 3,3 – 5,5 VDC (tanpa melalui regulator),
atau menggunakan sumber catu daya dari jalur USB.
2.2 ADXL
335
Accelerometer ADXL335 merupakan accelerometer 3-axis (sumbu x, y, dan z) buatan Analog Devices. Sumbu arah gerak yang dideteksi
untuk diukur adalah sumbu arah gerak x, y, dan z. Gambar 2.4 adalah gambar
modul accelerometer ADXL335. Sementara gambar 2.5 adalah gambar deskripsi
pin-nya. Accelerometer ADXL335 memiliki 16 buah kaki yang masing-masing
fungsinya dijelaskan pada tabel Deskripsi pin accelerometer ADXL335 dibawah.
Gambar 2.3 Modul
accelerometer ADXL335
Gambar 2.4 Konfigurasi
pin accelerometer ADXL335
Tabel Deskripsi pin accelerometer ADXL335
Fitur yang dimiliki oleh accelerometer ADXL335 adalah sebagai berikut:
Accelerometer 3-axis dalam 1 chip IC. Dimensi, 4 mm × 4 mm × 1,45 mm (Kemasan LFCSP). Low power, 350µA (typical). Bandwidth dapat diatur dengan sebuah kapasitor. Operasi dengan power supply tunggal 1,8 volt – 3,6 volt. Shock survival, 10.000 gr.
Accelerometer 3-axis dalam 1 chip IC. Dimensi, 4 mm × 4 mm × 1,45 mm (Kemasan LFCSP). Low power, 350µA (typical). Bandwidth dapat diatur dengan sebuah kapasitor. Operasi dengan power supply tunggal 1,8 volt – 3,6 volt. Shock survival, 10.000 gr.
2.3
Bluetooth HC-05
Modul bluetooth seri HC memiliki banyak jenis atau varian,
yang secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu jenis
‘industrial series’ yaitu HC-03 dan HC-04 serta ‘civil series’ yaitu HC-05 dan
HC-06. Modul Bluetooth serial, yang selanjutnya disebut dengan modul BT saja
digunakan untuk mengirimkan data serial TTL via bluetooth. Modul BT ini terdiri
dari dua jenis yaitu Master dan Slave.
Gambar 2.5 Bluetooth HC-05
Seri modul BT HC bisa dikenali dari nomor serinya, jika
nomor serinya genap maka modul BT tersebut sudah diset oleh pabrik, bekerja
sebagai slave atau master dan tidak dapat diubah mode kerjanya, contoh adalah
HC-06-S. Modul BT ini akan bekerja sebagai BT Slave dan tidak bisa diubah
menjadi Master, demikian juga sebaliknya misalnya HC-04M. Default mode kerja
untuk modul BT HC dengan seri genap adalah sebagai Slave. Sedangkan modul BT HC
dengan nomer seri ganjil, misalkan HC-05, kondisi default biasanya diset
sebagai Slave mode, tetapi pengguna bisa mengubahnya menjadi mode Master dengan
AT Command tertentu. Penggunaan utama dari modul BT ini adalah menggantikan
komunikasi serial via kabel, sebagai contoh :
1. Jika akan menghubungkan dua sistem
mikrokontroler agar bisa berkomunikasi via serial port maka dipasang sebuah
modul BT Master pada satu sistem dan modul BT Slave pada sistem lainnya. Komunikasi
dapat langsung dilakukan setelah kedua modul melakukan pairing. Koneksi via
bluetooth ini menyerupai komunikasi serial biasa, yaitu adanya pin TXD dan RXD.
2. Jika sistem mikrokontroler dipasangi
modul BT Slave maka ia dapat berkomunikasi dengan perangkat lain semisal PC
yang dilengkapi adapter BT ataupun dengan perangkat ponsel, smartphone dan
lain-lain.
3. Saat ini banyak perangkat seperti
printer, GPS modul dan lain-lain yang bekerja menggunakan media bluetooth,
tentunya sistem mikrokontroler yang dilengkapi dengan BT Master dapat bekerja mengakses
device-device tersebut.
Pemakaian module BT pada sistem komunikasi baik antar dua
sistem mikrokontrol maupun antara suatu sistem ke device lain tidak perlu
menggunakan driver, tetapi komunikasi dapat terjadi dengan dua syarat yaitu :
1. Komunikasi terjadi antara modul BT
Master dan BT Slave, komunikasi tidak akan pernah terjadi jika kedua modul
sama-sama Master atau sama-sama Slave, karena tidak akan pernah pairing
diantara keduanya.
2. Password yang dimasukkan cocok
Modul BT yang banyak beredar di sini adalah modul HC-06 atau
sejenisnya dan modul HC-05 dan sejenisnya. Perbedaan utama adalah modul HC-06
tidak bisa mengganti mode karena sudah diset oleh pabrik, selain itu tidak
banyak AT Command dan fungsi yang bisa dilakukan pada modul tersebut.
Diantaranya hanya bisa mengganti nama, baud rate dan password saja. Sedangkan
untuk modul HC-05 memiliki kemampuan lebih yaitu bisa diubah mode kerjanya
menjadi Master atau Slave serta diakses dengan lebih banyak AT Command, modul
ini sangat direkomendasikan, terutama dengan flexibilitasnya dalam pemilihan mode kerjanya.
2.4
Buzzer
Buzzer adalah
sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik
menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hamper sama dengan
loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada
diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau ke luar, tergantung
dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma
maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa
digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu
kesalahan pada sebuah alat (alarm).
Gambar
2.6 Bentuk dan struktur dasar dari sebuah Piezoelectric Buzzer
Piezoelectric Buzzer
adalah jenis Buzzer yang menggunakan efek Piezoelectric untuk menghasilkan
suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric
akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi
suara atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan
diafragma dan resonator. Piezo
Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi di kisaran 1 – 5
kHz hingga 100 kHz untuk aplikasi Ultrasound. Tegangan Operasional
Piezoelectric Buzzer yang umum biasanya berkisar diantara 3Volt hingga 12 Volt.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Studi Pustaka : Merumuskan
teori secara analisis dengan mempelajari buku – buku yang diperoleh dari
catatan kuliah, buku – buku perpustakaan dan mempelajari media internet yang
berhubungan rangkaian.
3.2 Studi Laboratorium : Melakukan penelitian dan pengujian
pada beberapa komponen elektronika berdasarkan data spesifikasi. Selanjutnya
melakukan pengambilan data pada alat tersebut dan membandingkan dengan hasil
teoritis.
3.3 Metode Diskusi :
Mengajukan beberapa pertanyaan kepada dosen pengajar serta
rekan – rekan mahasiswa Teknik Elektro, khususnya prodi Teknik Elektronika.
4.
PERANCANGAN ALAT
Pada bab ini membahas tentang
perancangan dan pembuatan modul Pendeteksi
Perpindahan Benda Museum. Pada perancangan sistem ini
meliputi perancangan lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
4.1 Penentuan Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat ditetapkan terlebih dahulu sebagai acuan
dalam perancangan. Spesifikasi alat yang direncanakan yaitu sebagai berikut :
1.
Masukan dari alat ini adalah ARM NUC120, ADXL 335.
2.
Keluaran dari alat ini berupa
Bluetooth HC-05, Buzzer, dan tampilan pada aplikasi android yaitu Bluetooth SPP
PRO.
3.
Mikrokontroller yang digunakan
adalah ARM CortexM0 dengan tipe ARM
NUC120.
4.
Alat ini menggunakan Bluetooth HC-05
sebagai komunikasi data ke android.
4.2 Perancangan Diagram Blok
Diagram
blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan
pembuatan alat ini, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja
keseluruhan rangkaian. Tujuan lain diagram blok ini adalah memudahkan proses
perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga akan terbentuk
suatu sistem yang sesuai dengan perancangan sebelumnya.
Gambar
4.1 Diagram Blok keseluruhan sistem
Keterangan diagram blok :
1.
ADXL 335 berfungsi sebagai
pendeteksi pergeseran benda dan masukan ke mikrokontroller.
2.
Mikrokontroller yang digunakan yaitu
ARM
CortexM0 dengan tipe ARM
NUC120.
3.
Buzzer 12 Volt DC digunakan sebagai
keluaran dan pemberitahuan suara.
4.
Bluetooth HC - 05 berfungsi untuk
mengirimkan data dari ARM ke android.
4.3 Prinsip Kerja Alat
Pada
perancangan alat “Pendeteksi Perpindahan
Benda Museum” menggunakan sensor Accelerometer ADXL 335. Sensor ini memiliki
spesifikasi luaran berupa tegangan yang berubah berdasarkan kemiringan sensor.
Dengan memanfaatkan spesifikasi diatas, ADXL335 dapat digunakan untuk
mendeteksi pergerakan pada benda. Ketika benda diam, nilai tegangan tersebut
disimpan dan digunakan untuk nilai acuan. Jika nilai tegangan tidak sesuai
dengan range nilai acuan, maka benda tidak sedang dalam kondisi normal atau
diam. Ketika benda sedang bergerak, buzzer menyala dan mikrokontroller akan
mengirimkan informasi “BENDA BERGERAK” melalui Bluetooth menuju smartphone
android. Setelah benda bergerak kemudian benda diam,maka nilai tegangan sesuai
dengan range nilai acuan. Buzzer mati dan mikrokontroler akan mengirimkan
informasi “BENDA DIAM” melalui bluetooth menuju smartphone android.
4.4 Perancangan Perangkat Keras
Perancangan alat “Pendeteksi
Perpindahan Benda Museum”
menggunakan ARM NUC120 sebagai mikrokontrollernya. Sumber tegangan didapat dari
Power Supply 220VAC ke 12VDC. Bluetooth dan Accelerometer menggunakan tegangan
5V maka tegangan output dari power supply diturunkan dengan 7805 menjadi 5V.
ARM NUC 120 menggunakan sumber 12V. Dirancang sebuah rangkaian yang terdapat
Bluetooth HC-05, ADXL335 dan Buzzer serta konektor output input menuju ARM.
4.5 Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat
lunak ini berfungsi untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri
dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik.
Perangkat lunak yang dirancang dengan menggunakan program ARM.. Untuk
memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat
lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir
program ditunjukan pada gambar sebagai berikut :
Gambar
4.2 Diagram alir secara keseluruhan
5
PENGUJIAN ALAT
Gambar 5.1 Tampilan
Modul saat benda kondisi normal
Gambar
5.2 Tampilan aplikasi android saat benda kondisi normal
Gambar
5.3 Tampilan Modul saat benda kondisi bergerak ke samping kanan/kiri
Gambar
5.4 Tampilan aplikasi android saat benda bergerak ke samping kanan/kiri
Gambar 5.5 Tampilan aplikasi android saat benda bergerak ke
samping kanan/kiri lalu diam
Gambar 5.6 Tampilan Modul saat benda kondisi bergerak ke
depan/belakang
Gambar 5.7 Tampilan aplikasi android saat benda bergerak ke
depan/belakang
Gambar 5.8 Tampilan aplikasi android saat benda bergerak ke
depan/belakang lalu diam
6
KESIMPULAN
Setelah dilakukan perancangan,
pembuatan, serta pengujian dan analisis pada proyek ARM ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
:
- Proyek
ARM ini berhasil dibuat untuk mendeteksi perpindahan benda museum yang
diam atau bergerak dengan menggunakan mikrokontroller ARM CortexM0 dengan
tipe ARM
NUC120.
- Informasi
perpindahan benda museum yang diam atau bergerak dapat dilihat pada
tampilan aplikasi di android yaitu Bluetooth SPP PRO, yang dikirim melalui
Bluetooth HC – 05, serta buzzer yang sebagai pemberitahuan suara.
REFERENSI
[2]
diytech2012.(2013,Oktober).Mengenal
Bluetooth Modul HC-05 (1)[Online].Tersedia : http://diytech.net/2013/10/09/mengenal-bluetooth-modul-hc-05-1/ [09 Januari 2015]
Nama penulis Naufal Agastia dilahirkan di kota Demak,
24 November 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Wijaya Kusuma
2 Demak, SD N Katonsari 3 Demak, SMP N 1 Demak, dan SMA N 1 Demak. Tahun 2014
penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2014 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma
(D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM
3.32.14.1.12 Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini,
bisa menghubungi penulis melalui email aganagastia@gmail.com.
Nama penulis Pramuditya Purba Aji. Penulis dilahirkan di kota Semarang 27 Desember 1995. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Petra, SD Petra Semarang, SMP N 3 Semarang, dan SMA N 11Semarang. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.14.1.13. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email pramuditya.purba@yahoo.com.
Lampiran :
1. Gambar pengawatan dalam => Klik disini
2. Gambar pengawatan luar => Klik disini
3. Download File Laporan => Klik disini
4. Download Jurnal PDF => Klik disini
5. Download Program => Klik disini
6, Download PPT => Klik disini
6. Datasheet => Klik 1. ADXL ; 2. Buzzer ; 3. HC-05
good
BalasHapus