Pengukur Berat Badan Ideal
Rofiq Hidayat1, Yustisia Aswin Hapsari2.
Pengampu Dr. Samuel BETA, Ing. Tech.,M.T3.
Prodi Eletronika Jurusan Elektro Politeknik
Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang,
Semarang, 50275
|
Abstract – health can be monitored by looking at the body mass index is determined on the parameters of weight, height and gender of a person. In this case a tool created to monitor health is Gauges ideal weight that works so that users can determine whether their weight is ideal or not to weigh the sensor loadcell then enter the data of age and height with the keypad, then the tool will determining weight category is whether the categories of underweight, normal,or overweight.If included in the category of abnormal tool will calculate what your ideal weight for the user. The data were processed using ARM board, and the result is displayed on the LCD screen.
Keywords— ARM, Loadcell Sensor, Keypad, LCD
Intisari – kesehatan dapat dipantau dengan
melihat indeks masa tubuh yang
ditentukan dari parameter yaitu berat badan, tinggi badan dan umur seseorang. Dalam hal ini alat yang
dibuat untuk memantau kesehatan adalah Alat Pengukur berat badan ideal yang
bekerja agar pengguna dapat mengetahui apakah berat badan mereka ideal atau
tidak dengan menimbang berat badan pengguna dengan sensor loadcell kemudian
memasukkan data tinggi badan dan umur dengan keypad, kemudian alat
akan menentukan kategori berat badan tersebut apakah pada kategori kurus,
normal, kelebihan berat, ataupun gemuk. Jika termasuk dalam kategori yang tidak
normal alat akan menghitung berapa seharusnya berat badan yang ideal bagi
pengguna. Data diolah menggunakan board ARM, dan hasilnya ditampilan pada layar
LCD.
Kata Kunci : ARM, Sensor Loadcell, Keypad, LCD
A.
Latar Belakang
Menjaga berat badan ideal merupakan
bagian penting dalam gaya hidup sehat. Orang-orang yang mengalami
kelebihan berat badan biasanya akan lebih mudah terkena penyakit. Beberapa penyakit
yang biasanya menyerang orang dengan berat badan berlebih antara lain
adalah: jantung koroner, darah tinggi, stroke, kencing manis, dan penyakit pada
sendi penahan berat badan (sendi panggul dan lutut). Sebaliknya, jika berat
badan seseorang jauh di bawah normal juga dapat mengakibatkan masalah
kesehatan. Mereka memiliki resiko infertilitas dan juga osteoporosis yang
tinggi. Kunci utama untuk menjaga berat badan agar selalui berada di batas
normal adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat dan olahraga yang teratur. Kondisi tubuh yang sehat memiliki perbandingan berat
dan tinggi yang seimbang, dari perbandingan tersebut dapat diambil indeks masa
tubuh yang dapat menentukan apakah seseorang pada kategori kurus, normal,
kelebihan berat, ataupun obesitas sesuai dengan perhitungan indeks masa tubuh.
Agar memudahkan untuk memantau indeks masa tubuh
dibuat alat pengukur berat badan ideal yang prinsip kerjanya menggunakan sensor
loadcell sebagai timbangan untuk memasukkan data berat badan, kemudian
menggunakan keypad untuk memasukkan data umur dan tinggi badan. Semua data tersebut akan
diolah menggunakan board ARM dan hasilnya akan ditampilkan ke dalam LCD berupa
kategori apakah kurus, normal, kelebihan berat, atau gemuk. Jika berada diluar
kategori normal maka akan dihitung
berapa berat ideal yang harus dicapai.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.
Bagaimana membuat Alat Pengukur berat badan ideal?
2.
Bagaimana agar alat dapat menghitung berat badan yang
ideal?
3. Bagaimana agar alat menunjukkan kategori berat badan
seperti kurus, normal, kelebihan berat,gemuk yang sesuai dengan data pengukuran
?
C.
Ruang Lingkup
Berdasarkan rumusan
masalah diatas, agar pembahasan terfokus pada perumusan masalah yang akan
dibahas pada alat ini sebagai berikut :
1.
Kapasitas maksimal berat yang dapat diukur oleh sensor
loadcell adalah 100 kg.
2. Data tinggi
badan dimasukkan menggunakan keypad.
3. Kategori
berat yang akan ditampilkan adalah kurus, normal dan kelebihan berat badan.
4. Perhitungan indeks
massa tubuh ini juga tidak dapat diaplikasikan pada penderita penyakit kronis,
anak-anak, dan dewasa diatas umur 60 tahun.
D. Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah
sebagai berikut :
1. Agar dapat merancang dan membuat
sistem kerja pengkur berat ideal menggunakan komponen masukan dan luaran yang
dikendalikan oleh ARM bekerja sesuai yang diharapkan.
2. Membuat alat ukur kesehatan yang
praktis dan dapat digunakan sehari hari.
E. Dasar teori
1. ARM
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set
instruksi 32-bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang
dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine. ARM
NUC120 merupakan sebuah modul mikronkontroler 32-bit berbasis ARM CortexM0.
ARM NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program bootloader sehingga tidak
membutuhkan device programmer terpisah. NUC120 dapat beroperasi dengan
kecepatan CPU sampai 48MHz. Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device Controller yang sangat fleksibel dan dapat
dikonfigurasi untuk berbagai aplikasi berbasis USB.
Gambar 1 ARM NUC120
Spesifikasi
:
- Berbasis NUC120RD2BN dengan Flash memory APROM sebesar 64 Kbyte, 8 Kbyte SRAM, 4 Kbyte Data Flash
- Memiliki kemampuan IAP (In Applicaton Programming) dan ISP (In System Programming) melalui bootloader software pada LDROM.
- Tersedia jalur SWD (Serial Wire Debug) yang dapat digunakan untuk debugging sertaprogramming.
- Dapat diprogram langsung melalui jalur USB.
- Mendukung Peripheral DMA mode.
- Memiliki 8 channel ADC dengan resolusi 12 bit
- Memiliki 4 buah timer 32 bit.
- Memiliki fungsi Watchdog dan RTC.
- Dilengkapi dengan 4 buah hardware PWM dengan resolusi 16 bit.
- Memiliki masing-masing 2 kanal jalur komunikasi UART, SPI, dan I2C.
- Memiliki 1 channel I2C.
- Tersedia antarmuka USB dan UART RS-485.
- Terdapat sensor suhu built-in dengan range -40 - 125°C dengan resolusi 1°C. Sensor ini memiliki gain -1.76mV/°C dan offset 720 mV pada suhu 0°C.
- Memiliki hingga 45 jalur GPIO yang masing-masing dapat dikonfigurasi pull-up/ pull-down resistor, repeater mode, input inverter, dan open-drain mode.
- Terdapat 22 MHz internal osilator.
- Frekuensi osilator eksternal sebesar 12 MHz dan fitur PLL sampai dengan 48 MHz.
- Frekuensi osilator eksternal sebesar 32.768 KHz yang dapat digunakan untuk fungsi RTC dan Low Power Mode.
- Tersedia rangkaian reset manual.
- Bekerja pada tegangan 3,3 – 5,5 V.
- Dilengkapi dengan regulator 3,3 V dan 5 V dengan arus maksimum 800 mA
- Tersedia pilihan catu daya input : catu daya eksternal 6,5 – 12 VDC (via regulator), catu daya eksternal 3,3– 5,5 VDC (tanpa melalui regulator), atau menggunakan sumber catu daya dari jalur USB.
2.
Loadcell
Gambar 2 Sensor Loadcell
Sel beban (load cell) adalah alat elektromekanik yang biasa disebut
transduser. Pada lodcell terdapat strain gauge yang dapat mengubah tegangan
mekanis yang bekerja menjadi perubahan resistansi.
Gambar 3 Straingauge pada Loadcell
Strain gauge tersebut terpasang dalam
konfigurasi jembatan wheatstone. Dalam keadaan tidak ada beban yang menekan
mekanik, maka tegangan output loadcel adalah nol karena resistansi pada
jembatan wheatstone sama . Jika ada beban, nilai resistansi strain gauge
berubah sehingga tegangan keluaran loadcell berubah, biasanya tegangan keluaran
loadcell dalam orde miliVolt sehingga membutuhkan penguat jika data pengukuran
akan diolah dengan mikrokontroler.
Gambar
4 Prinsip kerja jembatan wheatstone pada Loadcell
3.
IC HX711
Gambar 5
Penguat ICHX711
Modul penguat HX711 adalah modul
penguat yang digunakan untuk memudahkan dalam pembacaan hasil dari
sel beban pada saat pengukuran
berat. Modul HX711 ini berfungsi untuk menguatkan sinyal luaran
dari sensor dan mengonversi data analog menjadi data digital agar data hasil pengukuran dapat dibaca dan
diolah oleh mikrokontroler.
Spesifikasi Teknis modul HX711
1.
Dua kanal ADC (dapat digunakan untuk 2 load cell)
dengan luaran TTL (serial
2.
Tersinkronisasi, DI dan SCK).
3.
Tegangan opersional 5 Volt DC
4.
Tegangan masukan diferensial ±40 mV pada skala penuh
5.
Akurasi data 24 bit (24-bit ADC)
6.
Frekuensi pembacaan (refresh rate) 80 Hz
7.
Konsumsi arus kurang dari 10 mA
8.
Ukuran: 38 x 21 mm dengan berat 20 gram
Untuk pin luaran HX711 terlihat dengan jelas dengan pada
label yang tercetak di PCB. Sisi
dengan 6-pin terdiri atas AVDD (E+),
GND (E-), 2 pin untuk kanal A (A-, A+),
dan 2 pin untuk kanal B (B-, B+) dihubungkan ke sel beban. Sisi dengan 4-pin
untuk dihubungkan dengan mikrokontroler:
pentanahan (GND), data (DT), serial
clock sync(SCK), dan catu daya 5V (VCC).
4.
Keypad
Gambar 6 keypad membran
Papan tombol
(keypad) berfungsi sebagai interface
antara perangkat (mesin) elektronik dengan manusia atau dikenal dengan
istilah HMI (Human Machine 14Interface). Papan tombol
matrix 4×4 memiliki konstruksi atau susunan yang simpeldan hemat dalam
penggunaan port mikrokontroler. Konfigurasi
papan tombol dengan susunan bentuk matrix ini bertujuan untuk
penghematan port mikrokontroler karena
jumlah tombol yang dibutuhkan banyak pada suatu sistem
dengan mikrokontroler. Konstruksi papan tombol
matrix 4×4 untuk mikrokontroler dapat dibuat seperti pada gambar
berikut.
Gamba 7 kontruksi keypad.
Konstruksi papan tombol
matrix 4×4 diatas cukup sederhana, yaitu terdiri dari 4 baris dan 4.
Rangkaian papan tombol matrix diatas
terdiri dari 16 saklar push button dengan konfigurasi 4 baris dan 4 kolom. 8
line yang terdiri dari 4baris dan 4 kolom tersebut dihubungkan dengan port
mikrokontroler 8 bit. Sisi baris dari
papan tombol matrix ditandai dengan nama Row1, Row2, Row3 dan Row4,
kemudian sisi kolom ditandai dengan nama Col1, Col2, Col3 dan Col4.
5. LCD
Gambar 8 LCD 2
x16.
LCD (Liquid Crystal Display) dapat diprogram agar bekerja sesuai dengan
aplikasi yang telah dirancang. LCD pada prinsipnya sama dengan penampil dot
matrik. Jenis-jenis LCD yang ada dipasaran ada dua jenis yaitu LCD teks dan LCD
Grafik. LCD Teks adalah jenis LCD yang digunakan untuk menampilkan teks atau
angka dalam kode ASCII. Tidak seperti LCD 24 lainnya, LCD teks yang ada dibagi
ke dalam sel, dimana tiap selnya hanya dapat menampilkan karakter ASCII.
Penampil kristal cair (Liquid Crystal Display: LCD) berfungsi sebagai penampil data baik dalam
bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
Ada beberapa tipe LCD, namun pada alat ini LCD yang digunakan yaitu LCD
dengan tipe 2x16, yang artinya LCD tersebut terdiri dari 2 baris dengan
masing-masing barisnya tersusun atas 16 karakter. Berikut ini pin, kaki atau
jalur masukan dan kontrol dalam suatu LCD diantaranya adalah:
- Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD, dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
- Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika rendah menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika tinggi menunjukan data.
- Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika logika rendah berarti tulis data, sedangkan logika tinggi membaca data.
- Pin E (Enable) digunakan untuk mengaktifkan sinyal yang terbaca.
- Pin Vo berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot, jika tidak digunakan dihubungkan ke pentanahan.
F.
Diagram Blok
Diagram blok
sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem
ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan
pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan
yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada gambar
7.
Gambar 9. Diagram blok sistem
Keterangan :
- Loadcell digunakan sebagai sensor berat badan sebagai masukan alat pengukur berat ideal.
- Keypad digunakan sebagai masukan untuk data tingi badan dan umur
- ARM NUC 120 sebagai kendali algoritma untuk mengolah data masukan
- LCD digunakan sebagai luaran untuk menampilkan data kategori berat badan dan perhitungan berat badan ideal.
- Input tegangan adalah tegangan dari supply yang diberikan agar alat dapat bekerja.
G. Prinsip kerja alat
Alat ini
berbentuk timbangan berat badan yang memiliki papan tombol dan LCD sebagai
penampil. Ketika berat badan ditimbang data tersebut akan dimasukkan ke dalam
board ARM sebagai data berat badan, kemudian terdapat keypad untuk memasukkan
data tinggi badan, kedua data diolah atau dihitung untuk mendapatkan indeks
masa tubuh kemudian dikelompokkan sesuai kategorinya, kategori tersebut lalu
ditampilkan pada LCD, jika diluar kategori normal maka akan ditampilkan berat
badan yang seharusnya dimiliki sebagai berat badan ideal.
a.
Perancangan
Perangkat keras
Membuat
rancangan perangkat keras meliputi pembuatan mekanik alat, rangkaian elektronik
untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan.
1. Rangkaian catudaya
Dalam
perancangan perangkat keras ini menggunakan IC regulator 7805 dan IC 7809 maka
dapat dihasilkan tegangan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan komponen yaitu
sensor, arduino, dan motor
Gambar 10.
Rangkaian catudaya
2. Rangkaian alat pengukur berat badan ideal
Pada gambar
di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian untuk alat pengukur berat badan
ideal dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan
luaran alat.
Gambar 11.
Rangkaian alat pengukur berat badan ideal
b. Perancangan program ARM
Perancangan
program ARM digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang
terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan
baik dan untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai
dengan yang dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan
memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan
jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar dibawah :
Gambar 12.
Diagram alir
H.
Pengawatan
Pada gambar
di bawah ini ditunjukkan pengawatan luar maupun dalam box yang digunakan dalam
pembuatan alat
Gambar 13.
Pengawatan luar kotak
Gambar 14. Pengawatan dalam kotak
I.
Hasil pembuatan dan pengujian alat
Dalam bab ini membahas hasil akhir pembuatan alat dan
pengujian apakah alat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan Berikut adalah
pengujian yang dilakukan :
Tabel
pengujian Timbangan :
No
|
Berat Acuan
|
Berat
|
Selisih
|
% kesalahan
|
1
|
1 kg
|
1 kg
|
0
|
0
|
2
|
2,3 kg
|
2 kg
|
0,3
|
13
|
3
|
3,6 kg
|
4 kg
|
0,4
|
11,1
|
4
|
4,2 kg
|
5 kg
|
0,8
|
19
|
5
|
5,5 kg
|
5 kg
|
0,5
|
9
|
6
|
9,8 kg
|
10 kg
|
0,2
|
2
|
Rata-rata kesalahan
|
9
|
Tabel pengujian alat :
No
|
Umur
(thn)
|
Tinggi
(cm)
|
Berat
(kg)
|
Berat Ideal
(kg)
|
Kategori
|
1
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
22
|
155
|
46
|
59,8
|
Ideal
|
3
|
21
|
170
|
63
|
71,96
|
Ideal
|
4
|
22
|
155
|
66
|
59,8
|
Gemuk
|
5
|
21
|
175
|
72
|
76
|
Ideal
|
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada alat
pengukur berat badan ideal ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
- Alat dapat bekerja dengan baik menampilkan kategori yang sesuai dengan indeks masa tubuh.
- Pengukuran berat tidak terlalu presisi diakibatkan oleh mekanik alat sehingga hasilnya sedikit menyimpang dari pengukuran berat acuan.
- Kendala pembuatan alat terdapat pada pembuatan program kalibrasi untuk loadcell dan membuat mekanik timbangan.
LAMPIRAN
ppt - ppt berat ideal
program - program berat ideal
jurnal -jurnal berat ideal
laporan - laporan berat ideal
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hellosehat.com.
(2017). Indeks masa tubuh. [Online]. Tersedia: https://hellosehat.com/cara-menghitung-indeks-massa-tubuh-body-mass-indeks/ [2
Januari 2017]
[2]Instructable.(2017).load-cell-amplifier-hx711-breakout-hookup-guide.[Online] Tersedia:https://learn.sparkfun.com/tutorials/load-cell-amplifier-hx711-breakout-hookup-guide[2 Januari 2017]
[3] Tutorial. (2017).
Keypad 4x4. [Online].
[4] Manual.(2017)
Timbangan Loadcell 5kg HX711 [Online].
[5]Kelas Mikrokontrol.
(2017). Bahasa pemograman Arduino[Online]
TENTANG PENULIS
Nama penulis: Rofiq Hidayat. Penulis dilahirkan
di Semarang tanggal 29 Juli 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal TK
PGRI 20, SDN Bulusan, SMPN 20 Semarang, dan SMKN 04 Semarang. Tahun 2014
penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2014 penulis mengikuti
seleksi mahasiswa baru diploma (D3)
Kemudian
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.14.2.17.
Apabila
ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via
email: rofiqhidayat@gmail.com
Nama penulis: Yustisia Aswin Hapsari. Penulis
dilahirkan di Semarang tanggal 7 Januari 1995. Penulis telah menempuh
pendidikan formal SDN 04 Jomblang Semarang, SMPN 08 Semarang, dan SMKN 07
Semarang. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun
2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru.
Kemudian
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.14.2.20. Penulis memiliki hobi
membaca buku dan menonton film. Penulis beralamat di Jl. Ijen dalam gang V RT
11 RW 10, Semarang. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai
penelitian ini, bisa menghubungi via email: yustisiaaswin@ymail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berikan Kritik dan Saran Anda. Karena Kritik dan Saran Anda Akan Sangat Membantu Kami dalam Memperbaiki Diri