CARI SESUATU ?

Rabu, 15 Februari 2017

Pustaka "Kunci Elektrik Menggunakan RFID, Papan Tombol, dan Aplikasi Suara"

Pustaka (library) dari alat "Kunci Elektrik Menggunakan RFID, Papan Tombol, dan Aplikasi Suara" dapat diunduh di bawah ini:

>>>>> Unduh Pustaka.rar <<<<<

Selasa, 14 Februari 2017

Senin, 13 Februari 2017

PUSTAKA "PENUNJUK ARAH MATA ANGIN"

Silahkan unduh pustaka "PENUNJUK ARAH MATA ANGIN" dibawah ini :

1. HMC5883l.c
2. HMC5883L.h
3. HMC5883L_REG.h
4. lcd.c
5. lcd.h
6. myI2C.c
7. myI2C.h

Sistem Pengunci Brankas

SISTEM PENGUNCI BRANKAS
Abdullah Jamalludien1, Hervi Kristianto1, Samuel BETA 2
1Mahasiswa dan 2Dosen Prodi Elektronika Jurusan  Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275



Intisari – Sistem Pengunci Brankas adalah sebuah sistem yang dibuat untuk meningkatkan tingkat keamanan pada brankas. Sistem ini dibuat dengan menggunakan Mikrikontroler ARM NUC120 sebagai pengolah data. Sistem ini dibuat dengan menggunakan Mikrokontroler AR NUC 120 sebagai media pengolah data. Pada pembuatan alat ini menggunakan komponen- komponen yang telah dibagi dalam tiga bagian utama yaitu masukan, proses dan luaran. Komponen masukannya adalah keypad, limit switch. Kemudian pada bagian proses atau pengolahan data yang digunakan adalah Mikrikontroler ARM NUC120. Pada bagian luaran yaitu menggunakan LCD 16x2, LED, dan Selenoid Dorr Lock. LCD digunakan sebagai penampil tampilan sandi dan kondisi pintu, Led sebagai indikator pintu tertutup atau terbuka,sedangkan Selenoid Door Lock berfungsi sebagai pengunci pintu. Keluaran akan ditampilkan pada LCD 16x2 dan kondisi selenoid door lock diatur sesuai masukan sandi. Apabila sandi yang dimasukkan benar maka selenoid door lock akan on selama 3 detik. Led sebagai indikator bahwasanya pintu benar-benar tetutup, hal ini tergnatung dari kondisi limit swicht yang dipasang pada pintu.



Kata kunci : ARM NUC120, keypad, limi switch, LCD (Liquid Crystal Display), Selenoid Door Lock, Led. 

Abstract - Safe Lock System is a system designed to improve the level of security in the safes. The system is built using the ARM Mikrikontroler NUC120 as a data processor. The system is made using Microcontroller AR NUC 120 as data processing media. In making this tool uses components that have been divided into three main parts: inputs, processes and outputs. Component input is a keypad, limit switches. Then in the process or the processing of the data used is Mikrikontroler ARM NUC120. On the part of the output is to use 16x2 LCD, LED, and Selenoid Dorr Lock. LCD is used as a viewer to see your password and the condition of the door, as an indicator Led door is closed or open, while Selenoid Door Lock serves as a locking door. The output will be displayed on the LCD 16x2 and condition of the solenoid door lock set according to input a password. If the password is entered correctly then the solenoid door lock will be on for 3 seconds. Led as an indicator that the door is actually tetutup, it tergnatung of conditions limit swicht mounted on the door.

Keywords: ARM NUC120, keypad, limi switch, LCD (Liquid Crystal Display), Selenoid Door Lock, Led.


I.           PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
    Untuk meningkatkan fasilitas keamanan dalam sebuah hotel diperlukan sistem
penyimpanan barang yang dilengkapi dengan sistem keamanan yang tinggi. Karena
sebuah sistem keamanan tempat penyimpanan barang ini sangatlah penting, tanpa
adanya sistem keamanan tempat penyimpanan barang ini maka pengguna jasa tidak
akan merasa aman apabila menyimpan barang di hotel tersebut. Oleh karena itu
sistem keamanan tempat penyimpanan ini perlu ditingkatkan. Hal ini bertujuan
supaya para pengguna jasa merasa aman apabila meninggalkan barang berharga pada
tempat penyimpanan barang yang disediakan oleh hotel
    Maka dari itu kami menciptakan alat “Sistem Pengunci Brankas”. Dengan menggunakan alat 
    ini maka tempat penyimpanan barang akan memiliki sistem keamanan yang tinggi karena 
    dilengkapi dengan password yang ditentukan melalui tombol keypad. Pada alat ini terdapat
         dua password, yaitu master password dan user password sehingga memungkinkan petugas hotel dapat merubah user
          password apabila pengguna jasa hotel lupa akan password yang telah disediakan. Alat ini menggunakan pengolah
          data yaitu ARM NUC120 dan menggunakan komponen masukan berupa keypad 4x4 dan limit switch, sedangkan
           komponen keluaran berupa LCD 16x2, LED dan selenoid door lock. 
1.2     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1.   Bagaimana membuat perangkat tempat penyimpanan barang dengan sistem keamanan yang tinggi?
2.   Bagaimana membuat sistem keamanan tempat penyimpanan barang dengan dua password?
3.   Bagaimana merubah user password apabila pengguna jasa lupa?
1.3  Tujuan
         Tujuan pembuatan alat ini adalah :
1.    Membuat perangkat tempat penyimpanan barang dengan sistem keamanan yang tinggi.
2.    Membuat sistem keamanan tempat penyimpanan barang dengan dua password.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk
 mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian dasar-dasar perencanaan pembuatan 
alat. Teori-teori yang akan dijelaskan dalam bab ini meliputi Keypad 4x4, Limit Switch, ARM 
NUC120, LCD 16x2, Led dan Selenoid Door Lock.

2.1    ARM NUC120
Prosesor ARM sering kali ditemukan pada hampir disemua smart 
phone ataupun tablet. Prosesor ini terkenal memiliki pemrosesan data yang cepat 
serta hemat daya. Prosesor ARM Cortex-M0 didesain khusus untuk digunakan pada 
aplikasi mikrokontroler. Sehingga membuat mikrokontroler yang berbasiskan ARM 
Cortex-M0 sangat cocok untuk pengembangan aplikasi berbasis mikrokontroler. 
ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler 
NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat 
bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah 
dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device 
program eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan 
menggunakan koneksi USB.
Gambar 2.1 ARM NUC120
Spesifikasi : • Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0). • Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz. • Terintegrasi dengan osilator 32.768 kHz sebagai sumber clock RTC. • Memiliki 1x port USB. • Memiliki 1 port RS-485. • Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3.3VDC / 5VDC. • Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal. • Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming. • Memiliki 45 jalur GPIO. • Terintegrasi dengan sensor suhu internal. • Memiliki port input 8 kanal ADC 10-bit. • Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA. • Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC 3,3VDC - 5VDC.
2.2 Keypad 4x4
Tombol-tombol yang disusun secara maktriks (baris x kolom) sehingga dapat mengurangi penggunaan pin input. Sebagai contoh, Keypad Matriks 4×4 cukup menggunakan 8 pin untuk 16 tombol. Hal tersebut dimungkinkan karena rangkaian tombol disusun secara horizontal membentuk baris dan secara vertikal membentuk kolom.

Gambar 2.2 Bentuk fisik Papan Tombol (Keypad)
2.3  Limit Switch
Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit
 switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu
 yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori
 sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. 
Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya 
sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO 
(Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan.
Gambar 2.4 Konstruksi dan Simbol Limit Switch

 

2.4    LCD 16x2





Gambar 2.4 LCD 1
LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam
 bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik. LCD adalah lapisan dari
campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan
 indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda
 pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan)
, molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda
i segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer
 cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang 
dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan
 segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang 
ingin ditampilkan.

2.5    LED (Light Emiting Diode)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
Gambar 2.6 Kontruksi LED
2.6    Selenoid Door Lock
Solenoid Door Lock atau Solenoid Kunci Pintu adalah alat elektronik yang 
dibuat khusus untuk pengunci pintu. Alat ini sering digunakan pada Kunci 
Pintu Otomatis. Solenoid ini akan bergerak / bekerja apabila diberi
 tegangan. Tegangan Solenoid Kunci Pintu ini rata-rata yang dijual
 dipasaran adalah 12 volt tapi ada juga yang 6 volt dan 24 volt.
Gambar 2.7 Selenoid Door Lock
Spesifikasi : • Material : Metal, Electronic Parts • Rated Voltage : DC 12V • Current : 1A • Stroke : 10mm • Force : 15N • Total Size : 6.4 x 2.6 x 2cm/2.5'' x 1'' x 0.8'' (L*W*H) • Cylinder Size : 2.8 x 1.8cm/1.1'' x 0.7'' (L*D) • Cable Length : 18cm/7.1'' • Net Weight : 108g • Package Content : 1 x Door Solenoid Electromagnet • Designed for 1-10 seconds long activation time
III.           PERANCANGAN ALAT

a.     Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronik
 Adapun perangkat keras yang digunakan pada pembuatan alat ini adalah:
1.     Keypad
2.     Limit Switch
3.     ARM  UC120
4.     LCD 16x2
5.     Selenoid Door Lock
6.     Ledl

b. Blok Diagram dan Diagram Alir

Blok diagram aplikasi ARM menggunaka masukan keypad dan limit switch, kemudian data yang masuk  diproses di  ARM NUC120 untuk dijalankan sesuai dengan perintah. Kemudian, perintah yang dijalankan oleh RM NUC 120 akan ditampilkan pada keluaran yaitu LCD, Selenoid Door Lock dan Led. Diagram blok dari alat ini sebagai berikut :
Adapun diagram alir yang kami buat untuk program sebagai berikut:
c.   Pengawatan dalam.
d.  Pengawatan luar

IV.    KESIMPULAN
Setela melakukan percobaan, pengambilan data, dan analisa terhadap data yang telah didapat pada proyek ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.      Keypad difungsikan sebagai masukan utama yang menetuan sandi yang dimasukkan, pengeset sandi baru dan pembuka selenoid secara manual. Sedangkan limit berfungsi sebagai masukan untuk menentukan kondisi Led indikator.
2.      Keluaran dari keypad dan imit switch diteruskan ke pin mikrokontroller ARM NUC120RD2BN sebagai proses.
3.      Keluaran akan ditampilkan pada LCD 16x2 dan kondisi selenoid door lock diatur sesuai masukan sandi. Apabila sandi yang dimasukkan benar maka selenoid door lock akan on selama 3 detik. Led sebagai indikator bahwasanya pintu benar-benar tetutup, hal ini tergnatung dari kondisi limit swicht yang dipasang pada pintu.
4.      Komponen keypad, LCD 16x2, Led, Limit Switch menggunakan sumber tegangan 5 volt sedangkan Selenoid Door Lock menggunakan sumber tegangan 12 volt.
REFERENSI
[1]Suyatno, 2009. Perancangan dan Pembuatan Alat Pendeteksi Tinggi Kebisingan Bunyi Berbasisi Mikrokontroller. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
[3]PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER | Syamsul Arifin - Academia.edu
[4]Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerja LED.
[5]Rizki Farli.2011. Alat Pendeteksi Polusi Udara Dari Gas Karbonmonoksida (CO)pada Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Surabaya

Nama penulis Abdullah Jamalludien. Penulis dilahirkan di Kabupaten Sukoharjo, 5 September 1996. Penulis telah menempuh pendidikan di MI Al-Islam Grobagan yang lulus tahun 2008, MTs Baitussalam yang lulus tahun 2011, dan MA Baitussalam yang lulus tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.14.3.01. Apabila  ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email Jamalludien.33@gmail.com

Nama penulis Hervi Kristianto. Penulis dilahirkan di Ambarawa, 25 September 1995. Penulis telah menempuh pendidikan di SD Kanisius Lodoyong yang lulus tahun 2008, SMP 2 Ambarawa yang lulus tahun 2011, dan SMAN 1 Amabarawa yang lulus tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.14.3.09. Apabila  ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email hervi.kristianto@yahoo.com.
Laporan click here
Jurnal click here

Minggu, 12 Februari 2017

PUSTAKA "PERINGATAN KEBOCORAN GAS LPG"

Silahkan Unduh Pustaka "PERINGATAN KEBOCORAN GAS LPG" di bawah ini

  1. Pustaka "font 1.h" [unduh disini]
  2. Pustaka "dotmatrix.h" [unduh disini]

PUSTAKA "Kontrol Kecepatan Motor DC Menggunakan RPM"

Anda dapat mengunduh file pustaka yang kami gunakan untuk akses LCD dan Keypad 4x4 dalam proyek ini dengan klik tautan dibawah ini:

Sistem Pembuka Kunci dengan Ketukan

Sistem Pembuka Kunci dengan Ketukan
Dita Nur Ismi 1, Mochamad Andrew Sukisworo2, Samuel BETA3
 Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275

E-mail: 1 ismideeta@gmail.com, 2 mochamadandrew11@gmail.com, 3sambetak2@gmail.com

Intisari - Sistem pengunci pintu pada umumnya menggunakan rumah kunci dan anak kunci yang menjadi pasangannya. Untuk mempermudah orang dalam membuka pengunci pintu ini, maka dibuatlah alat pengganti rumah kunci dan anak kuncinya berupa ketukan pada pintu. Dengan adanya alat ini, maka orang dipermudah dalam membuka penguncian pintu hanya dengan mengetukkan beberapa ketukan. Pengguna hanya perlu melakukan ketukan terhadap pintu sesuai dengan kode ketukan yang telah ditentukan oleh program. Pengguna juga dapat mengetahui keadaan daun pintu yang terbuka atau tertutup melalui aplikasi pada ponsel pintar yang telah terintegrasi dengan bluetooth HC-05 pada rangkaian. Pada aplikasi di ponsel pintar ini, pengguna juga dapat mengaktifkan solenoid door-lock sehingga kunci pintu akan terbuka. Maka orang-orang tidak akan merasa khawatir jika anak kuncinya hilang atau rusak, karena alat ini tidak menggunakan anak kunci melainkan alat elektronik yang bisa digunakan untuk mengontrol sistem pengunci pintu.
Kata Kunci: Solenoid Door-Lock, Sensor Piezoelektrik, Bluetooth HC-05.
Abstract – Doorlock system, in general condition, is using shank that is paired with the lock tool itself. To make it easier for people when unlock the door, we make the inovation in knocking system. People will be easier to unlock the door by knocking the door. People only need to knock the door as match as  the knock code that has been apllied in the program. People would know the condition of the door either open or closed by the application in the smartphone that has been integrated with Bluetooth HC-05 on the circuit. From the application, people could activate the solenoid door-lock so the door would be unlocked. People won’t be afraid if their shank is lost or broke, because there’s no shank but electronic tools to control the doorlock system.
Keywords: Solenoid Door-Lock, Sensor Piezoelectric, Bluetooth HC-05.

I.     Pendahuluan


          Setiap rumah pada umumnya memiliki pintu. Pintu itu tentu saja memiliki kunci. Dan setiap rumah tentunya tidak hanya terdapat satu pintu saja. Maka otomatis, kunci yang didapat juga lebih dari satu. Kasus yang seringkali terjadi di lingkungan masyarakat ini adalah kunci yang hilang, rusak, ataupun lupa kunci mana yang sesuai dengan pintu yang ingin dibuka. Hal itu tentu saja membuat pemilik kunci merasa tidak nyaman jika suatu ketika kejadian itu terjadi. Maka dari itu kami menciptakan “Sistem Pembuka Kunci Pintu Dengan Ketukan”. Pemilik rumah tidak perlu khawatir mengenai kehilangan, kerusakan, atau lupa mengenai kunci yang dimiliki.
          Pintu ini menggunakan sensor piezoelektrik sebagai sensor utama dalam mengirimkan data (berupa ketukan) yang kemudian diproses dalam modul mikrokontroller  ARM NUC 120 sebagai pemroses data utama. Pengunci pintu yang digunakan berupa Solenoid Door Lock. Selain sensor piezoelektrik, terdapat pula modul Bluetooth yang dipergunakan untuk memproses data pengiriman dan pemerimaan pesan singkat kepada ponsel pintar pemilik pintu sebagai sistem notifikasi.

II.     Tinjauan Pustaka


Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan ARM ini.

A.         Mikrokontroler ARM NUC 120
DT-ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device programmer eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Gb.1 Mikrokontroler ARM NUC 120

B.      Bluetooth HC-05
HC-05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz.
          Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master. HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti lain.
          Dalam penggunaannya, HC-05 dapat beroperasi tanpa menggunakan driver khusus. Untuk berkomunikasi antar Bluetooth, minimal harus memenuhi dua kondisi berikut:

1.    Komunikasi harus antara master dan slave.
2.  Password harus benar (saat melakukan pairing).

Adapun spesifikasi dari HC-05 adalah :
a.       Hardware :
ü  Sensitivitas -80dBm (Typical)
ü  Daya transmit RF sampai dengan +4dBm.
ü  Operasi daya rendah 1,8V – 3,6V I/O.
ü  Kontrol PIO.
ü  Antarmuka UART dengan baudrate yang dapat diprogram.
ü  Dengan antena terintegrasi.
b.      Software :
ü  Default baudrate 9600, Data bit : 8, Stop bit = 1, Parity : No Parity, Mendukung baudrate : 9600, 19200, 38400, 57600, 115200, 230400 dan 460800.
ü  Auto koneksi pada saat device dinyalakan (default).

Gb. 2 Bluetooth HC-05

C.   Sensor Piezoelektrik

    Perubahan variasi sifat material dapat ditinjau sebagai gambaran umum dari hubungan antara sifat kimia dengan sensor. Masa dan kecepatan adalah sifat yang penting untuk sensor piezoelektrik. Oleh karena itu microbalances dan microviscometers, menggunakan kristal piezoelektrik, dinyatakan sebagai suatu sistem sensor. Kompresi dari suatu kristal quartz menghasilkan suatu potensial listrik. Satu prinsip yang dapat meninjau efek ini untuk membangkitkan gelombang akustik pada bendap padat dengan mengaplikasikan potensial listrik bolak-balik ke suatu material piezoelektrik ditunjukkan pada gambar 1. Gelombang akustik, khususnya frekuensi dan resonant resistance, sangat dipengaruhi oleh kondisi batas yang dibentuk oleh dimensi fisik dari alat dan oleh sifat fisik dari material disepanjang lintasan gelombang.


Gb. 3 Prinsip kerja sensor piezoelektrik



     Sensor piezoelektrik adalah peralatan elektronik pasif berfase padat (solid-state) yang dapat merespon perubahan temperature, tekanan, dan yang paling penting merespon sifat fisik (physical properties) pada suatu interface  antara permukaan alat dan fluida atau padatan asing. Perubahan pada sifat fisik antara lain seperti masa jenis, kelistrikan, viskositas, dan ketebalan lapisan. Sensor piezoelektrik beroperasi dengan mengobservasi penyebaran dari suatu gelombang akustik melalui solid-state device. Deteksi sensor dilakukan dengan meninjau korelasi variasi penyebaran gelombang akustik ke sejumlah perekam analyte pada permukaan dan kemudian ke konsentrasi analyte di dalam sampel yang tertangkap sensor atau dikorelasikan dengan perubahan pada sifat fisik dari interfacial thin films.



     Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu segmen bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen tersebut. Sumber fenomena ini adalah adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 – 100 pico coloumb/Newton. Pada kesempatan ini kelompok kami akan mencoba menjelaskan mengenai piezo sensor yaitu “Vibration Sensor” Piezoelektrik.







Gb. 4 Sensor Piezoelektrik



D.     Solenoid Door-Lock

      Solenoid Door Lock atau Solenoid Kunci Pintu adalah alat elektronik yang dibuat khusus untuk pengunci pintu. Alat ini sering digunakan pada Kunci Pintu Otomatis. Solenoid ini akan bergerak / bekerja apabila diberi tegangan. Tegangan Solenoid Kunci Pintu ini rata-rata yang dijual dipasaran adalah 12 volt tapi ada juga yang 6 volt dan 24 volt.


Spesifikasi :


  • Material : Metal, Electronic Parts
  • Rated Voltage : DC 12V
  • Current : 1A
  • Stroke : 10mm
  • Force : 15N
  • Total Size : 6.4 x 2.6 x 2cm/2.5'' x 1'' x 0.8''(L*W*H)
  • Cylinder Size : 2.8 x 1.8cm/1.1'' x 0.7'' (L*D)
  • Cable Length : 18cm/7.1''
  • Net Weight : 108g
  • Package Content : 1 x Door Solenoid Electromagnet
  • Designed for 1-10 seconds long activation time






Gb. 5 Solenoid Door-Lock



E.    Limit Switch
     Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak. Limit switch umumnya digunakan untuk:



  • Memutuskan dan menghubungkan rangkaian menggunakan objek atau benda lain.
  • Menghidupkan daya yang besar, dengan sarana yang kecil.
  • Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek.


     Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan.




Gb. 6 Limit Switch



F.    Relay

       Relay adalah sakelar listrik/ elektrik yang membuka atau menutup sirkuit rangkaian lain dalam kondisi tertentu. Jadi alat kontak ini pada dasarnya adalah sakelar yang membuka dan menutupnya (open danclose-nya) dengan tenaga listrik melalui coil yang terdapat di dalamnya. Pada awalnya sebuah relay memiliki koil  / lilitan tembaga / cooper yang melilit pada sebatang logam, pada saat koil di beri masukan arus / tegangan listrik / elektrik maka koil akan membuat medan elektromagnetik yang mempengaruhi batang logam di dalam lingkaran-nya tersebut untuk menjadikannya sebuah magnet.
   Kekuatan magnet yang terjadi pada batang logam tersebut menarik lempeng logam lain yang terhubung melalui armature /tuas ke sebuah sakelar. Biasanya relay memicu sakelar terbuka dan tertutup, dan hal ini tergantung type dan kebutuhan.
Gb. 7 Relay

Tapi dengan kemajuan jaman relay tidak lagi identik dengan perangkat mekanis seperti di atas. Lalu apakah tujuan penggunaannya dalam rangkaianlistrik atau sirkuit elektronika? Ada beberapa tujuan penggunaan relay dalam rangkaian listrik maupun elektronika, yaitu:
1.      Untuk pengendalian sebuah rangkaian
2.      Sebagai pengontrol sistem tegangan tinggi tapi dengan tegangan rendah.
3.      Sebagai pengontrol sistem arus tinggi dengan memakai arus yang rendah.
4.      Fungsi logika.


G.   LED

      LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektroniklainnya. Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.



Gb. 8 LED

      LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna). LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

III. Perancangan Alat

A.    Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
     Adapun komponen yang digunakan dalam pembuatan alat pemantau dan pengaman pompa air berdasarkan arus listrik yang mengalir ini diantaranya:
1. Mikrokontroller ARM NUC 120 
2. Bluetooth Hc-05 
3. Sensor Piezoelektrik 
4. Solenoid Doorlock 
5. Limit Switch 
6. Driver relay 
7. LED 
8. Power supply



B. Blok Diagram dan Hubungan Komponen Utama
Blok diagram yang digunakan pada alat ini dapat dilihat seperti gambar di bawah ini:


Gb. 9 Diagram Blok



Berikut keterangan singkat dari gambar blok diagram di atas : 

1. ARM NUC 120 digunakan sebagai pemproses utama yang digunakan untuk memproses masukan berupa sensor piezoelektrik, berkomunikasi dengan modul bluetooth, dan mengendalikan keluaran berupa solenoid doorlock. 
2. Bluetooth HC-05 digunakan sebagai media perantara yang menghubungkan peralatan dengan APK pada smartphone sehingga dapat mengirimkan dan menerima data melalui jaringan nirkabel Mikrokontroler ARM NUC 120 dan digunakan untuk memantau dan membuka kunci pintu. 
3. Sensor piezoelektrik digunakan sebagai masukan untuk membuka kunci pintu saat mode ketukan sebagai inputan. 
4. Ponsel digunakan untuk mengontrol mode, lampu dan memantau kondisi lampu dengan media komunikasi bluetooth.

C. Diagram Alir
     Diagram alir (flowchart) dari alat ini adalah sebagai berikut:



Gb. 10 Diagram Alir

IV. Pengujian Alat


a.     Pengujian Sensor Piezoelektrik

   Pengujian ini bertujuan untuk memastikan kerja sensor piezoelektrik supaya menghasilkan keluaran yang dikehendaki. Penyesuaian keluaran dilakukan dengan bantuan modul sensor piezoelektrik.



b.    Pengujian Bluetooth HC-05

       Pengujian ini dilakukan dengan cara menyambungkan perangkat android dengan bluetooth. Kemudian aplikasi dari perangkat android akan mengirimkan data melalui bluetooth yang berisi tentang perintah untuk membuka pintu.

c.    Pengujian Solenoid Door-Lock
     Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa Solenoid Door-Lock dapat bekerja dengan baik sebagai luaran. Solenoid Door-Lock akan membuka pengunci pintu ketika aktif. Alat ini akan aktif ketika mendapat masukan yang tepat, yaitu dari salah satu alat masukan seperti sensor RFID, Keypad, dan Bluetooth HC-05. 


V. Kesimpulan


Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut : 

1. Pembuatan perangkat Pembuka Kunci Pintu dengan Ketukan dapat dilakukan menggunakan mikrokontroller ARM NUC 120. 

2. Pemantauan kondisi solenoid doorlock dapad dilihat di Smartphone sehingga dapat mendeteksi apakah solenoidnya ON atau OFF. 

3. Pembuka Kunci Pintu dengan Ketukan dapat dilakukan dengan 2 mode yaitu dengan memberi tekanan mekanik pada Piezoelektrik dan perintah melalui Smartphone, tetapi kedua mode tidak dapat dioperasikan bersamaan. 


4. Komunikasi antara perangkat dengan Smartphone menggunakan bluetooth, Smartphone mengirim data ke perangkat untuk meng-ON kan Solenoid Doorlock dan perangkat mengirim data Smartphone untuk pemantauan kondisi Solenoid Doorlock.



REFERENSI
[1] http://anurdi.blogspot.co.id/2011/10/piezoelektrik-sensor.html
[2] http://baskarapunya.blogspot. co.id/2013/01/liquid-crystal-display-lcd-16-x-2.html
[3] http://agusmunir.mywapblog.com/solenoid-kunci-pintu-untuk-kunci-pintu-e.xhtml
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Download Program di sini
Download Laporan di sini
Download Diagram Alir (Flowchart) di sini
Download Pengawatan Rangkaian di sini
Download Presentasi Power Point di sini