CARI SESUATU ?

Rabu, 21 Desember 2016

PENGATUR KECEPATAN PUTAR MOTOR KIPAS BERDASARKAN SUHU MENGGUNAKAN ARDUINO UNO


PENGATUR KECEPATAN PUTAR MOTOR KIPAS BERDASARKAN SUHU MENGGUNAKAN ARDUINO UNO
Fahmi Maulana Zulfikar 1, Habib Yudho Prabowo W 2, Sakka Fatahillah 3, Shinta Andrea4, Samuel BETA5
 Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275



Intisari – Pada zaman sekarang sering terdengar istilah Global Warming (Pemanasan Global) khususnya suhu didalam ruangan dapat panas dan dingin, jika ruangan suhunya naik dibutuhkan kipas untuk menurunkan suhu, sehingga dibutuhkan alat otomatis yang membantu mempermudah tugas manusia, yaitu dengan membuat pengatur kecepatan kipas berdasarkan suhu. Maka dalam proyek ini dibuatlah aplikasi Arduino UNO menggunakan masukan sensor suhu LM35, joystick, LCD, lampu dan kipas. Sensor suhu LM35 digunakan untuk mendeteksi suhu diruangan tersebut. Joystick digunakan untuk pengaturan menu. LCD digunakan untuk menampilkan menu, pilihan tampilan dari pengaturan suhu dan kecepatan kipas. Lampu digunakan untuk memanaskan ruangan. Sedangkan kipas sebagai pendingin ruangan dan Arduino UNO  sebagai kontroler dan pemroses sinyal.
Kata Kunci : Arduino UNO , Sensor Suhu LM35, Joystick, LCD, Lampu, Kipas.
 
Abstract In today's often heard the term Global Warming (Global Warming), particularly the
 temperature inside the room can be hot and cold, if the room temperature rises it takes the fan 
to lower the temperature, and so we need an automated tool that helps simplify the task of man,
 namely by making the fan speed control based on temperature. So in this project made Arduino
UNO  application using LM35 temperature sensor input, joystick, LCD, lights and fans. LM35 
temperature sensor is used to detect the temperature of all subjects. The joystick is used for 
menu settings. LCD is used to display the menu, choice of display temperature and fan speed 
settings. The lamp is used to heat the room. While the fan as air conditioners and Arduino UNO 
as a controller and signal processing.
 
Keywords : Arduino UNO , LM35 Temperature , Joystick , Light , Fan.
 

I.     Pendahuluan


Keadaan suhu didalam ruangan sebuah rumah dapat di indikasikan bahwa ruangan tersebut nyaman atau tidak nyaman, karena jika ruangan tersebut suhunya tinggi atau panas maka ruangan tersebut bisa menjadi tidak nyaman dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu didalam ruangan biasanya digunakan kipas untuk menghisap udara panas keluar ruangan atau biasa disebut exhaust fan. Pada saat ini kipas atau exhaust fan masih secara manual, artinya menghidupkan dan mematikannya masih dengan cara manual. Di zaman yang modern dsn serba otomatis seperti sekarang ini orang-orang cenderung sering merasa malas untuk menghidupkan dan mematikan kipas atau exhaust fan.
Kemudian dibuat pengatur kecepatan kipas berdasarkan suhu menggunakan Arduino Uno  untuk mempermudah orang-orang yang malas untuk menghidupkan dan mematikan kipas secara manual. Dengan menggunakan alat ini tidak perlu lagi mematikan dan menghidupkan kipas secara manual. Selain itu ditambahkan sensor suhu LM35 sebagai pendeteksi suhu di dalam ruangan tersebut.

II.     Tinjauan Pustaka


Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan Arduino Uno R3 ini.

A.     Sensor Temperature LM35

Sensor suhu IC LM35 merupkan chip IC produksi Natioanal Semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperatur suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperatur yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35 dapat mengubah perubahan temperatur menjadi perubahan tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam beroperasi. Bentuk fisik sensor suhu LM35 merupakan chip IC dengan kemasan yang bervariasi, pada umumnya kemasan sensor suhu LM35 adalah kemasan TO-92 seperti terlihat pada gambar dibawah.
Gambar 1. Gambar Bentuk Sensor Suhu LM35

B.     Joystick


Joystick atau dalam bahasa indonesia disebut tuas kontrol adalah alat masukan komputer yang berwujud tuas yang dapat bergerak ke segala arah. Alat ini dapat mentransmisikan arah sebesar dua atau tiga dimensi ke komputer.

Gambar 2. Joystick

C.     LCD (Liquid Crystal Display)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
Gambar 3. Bentuk Dari LCD (Liquid Crystal Display)

D.     Lights

Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi
Gambar 4. Bentuk lampu pijar

E.     fan

Kipas angin dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang umum adalah untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), pengering (umumnya memakai komponen penghasil panas). Kipas angin juga ditemukan di mesin penyedot debu dan berbagai ornamen untuk dekorasi ruangan.
Gambar 5. Bentuk Kipas DC

F.     Arduino Uno

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input/output, dimana 6 pin digunakan sebagai output PWM, 6 pin input analog, 16 MHz resonator keramik, koneksi USB, jack catu daya eksternal, header ICSP, dan tombol reset. Ini semua berisi hal-hal yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler; sederhana saja, hanya dengan menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan dengan adaptor AC-DC dan atau baterai untuk memulai menggunakan papan arduino.
Arduino Uno  berbeda dari semua papan Uno sebelumnya yang sudah tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sekarang, Arduino Uno menggunakan fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai dengan versi R2) yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
Arduino Uno Revisi 2 memiliki resistor pulling untuk 8U2 dari jalur HWB ke ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU.
Arduino Uno Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:
  • pinout: ditambahkan pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang ditempatkan dekat dengan pin RESET, sedangkan IOREF digunakan sebagai perisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia pada papan. Kedepannya, perisai akan dibuat kompatibel dengan dua jenis papan yang menggunakan AVR yang beroperasi pada tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi pada tegangan 3.3V. Sedangkan 2 pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.
  • Sirkuit RESET handal.
  • Atmega 16U2 menggantikan 8U2.
“Uno” berarti satu yang diambil dari bahasa Italia dan penggunaan nama ini untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi Arduino, yang akan terus berkembang. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian papan USB Arduino, dan digunakan sebagai model referensi untuk platform Arduino.

Gambar 6. Bentuk Arduino UNO
Spesifikasi

G.     Buzzer

Buzzer adalah subuah komponen elektronika yang. berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet. Kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma makan setiap gerakan kumparan akan menggerakan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan mengasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahawa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 7. Buzzer


 

III.     PERANCANGAN ALAT


A.     Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika

Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1.      Sensor Suhu LM35
2.      Joystick
3.      LCD (Liquid Crystal Display)
4.      Kipas
5.    Light
6.   Buzzer 

B.     Blok Diagram Hubungan Komponen Utama

Blok diagram aplikasi Arduino Uno  menggunakan masukan Sensor Suhu LM35, Joystick dengan luaran LCD (Liquid Crystal Display), Kipas dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :



 

 

 
 Gambar 8. Blok Diagram Komponen Utama



C.     Perangkat Lunak

Untuk diagram alir, program aplikasi Arduino Uno  menggunakan masukan sensor suhu, joystick dan keluaran LCD (Liquid Crystal Display), Kipas.






Gambar 8. Diagram Alir (a)



Gambar 9. Diagram Alir (b)


IV.     Pengujian Alat

  
A.     Pengujian Alat
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Pengujian ini meliputi dari pengujian sensor suhu LM35, Joystick, LCD(Liquid Crystal Display) dan Kipas.






Gambar 10. Alat tampak depan


Gambar 11. Alat tampak samping kanan


Gambar 12. Alat tampak samping kiri

Gambar 13. Alat tampak Atas

Gambar 14.  Alat tampak belakang

V.     KESIMPULAN


Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada proyek ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut: 
1.    Arduino dapat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk instrumentasi sebagai mikrokontroler yang canggih.


2.    Manfaat sensor suhu , sebagai sensor pendeteksi suhu.

3.    Fan sebagai output yang yang berfungsi untuk menurunkan suhu.

4.    Pengatur kecepatan putar motor kipas berdasakan suhu arduino uno ini mampu mempermudah manusia untuk mengatur suhu ruangan sesuai keinginan pengguna.


REFERENSI

[1]    https://tutorkeren.com/artikel/kontrol-kecepatan-motor-dc-menggunakan-arduino.htm
[3]     http://memorialilmu.blogspot.co.id/2015/02/simulasi-program-automatic-fan_13.html


Nama penulis Fahmi Maulana Zulfikar. Penulis dilahirkan di Semarang, tanggal 08 Desember 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Kalirejo 01, SMPN 2 Ungaran, dan SMK Penerbangan Semarang. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.14.3.06. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email : fahmi_m.zulfikar@yahoo.co.id  




Nama penulis Habib Yudho Prabowo Wicaksono. Penulis dilahirkan di Semarang, tanggal 23 November 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Batusari 5, SMPN 3 Mranggen, dan SMAN 11 Semarang. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.14.3.08. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email : hyudho88@gmail.com






 




Nama penulis Sakka Fatahillah. Penulis dilahirkan di Semarang, tanggal 13 Mei 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Tlogomulyo, SMPN 14 Semarang, dan SMK 4Semarang. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.14.3.19. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email : sakkafatillah@gmail.com 



 


Nama penulis Shinta Andrea. Penulis dilahirkan di Demak, tanggal 01 Juni 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 1 Karanganyar Demak, SMPN 2 Jati Kudus, dan SMA 2 N Kudus. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2014 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.14.3.20. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email : shintaandrea96@gmail.com  




Nama pengajar Samuel BETA. Beliau mengajar di program studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang. Email : sambetak2@gmail.com

1. Laporan kami  : klik disini
2. Gambar Pengawatan Luar kami : klik disini
3. Gambar Pengawatan Dalam kami : klik disini
4. Presentasi Proyek Arduino kami : klik disini
5. Program kami : klik disini
6. Jurnal kami : klik disini
7. gambar rangkaian : klik disini








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berikan Kritik dan Saran Anda. Karena Kritik dan Saran Anda Akan Sangat Membantu Kami dalam Memperbaiki Diri